Kadin nilai fundamental ekonomi RI kuat di tengah pelemahan rupiah

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menilai meski nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, namun fundamental makroekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik.

Laporan tersebut muncul di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap volatilitas nilai tukar rupee dan volatilitas perekonomian global.

“Kalau kita bicara fundamental (perekonomian) Indonesia, fundamentalnya bagus. Jadi kalau ditanya saya, kinerja makroekonomi Indonesia bagus. Tapi nyatanya kalau kita bicara negara (perekonomian) di luar Indonesia, kita tidak akan bisa. Senang menyampaikan banyak hal,” kata Alsjad di Kadin Towers, Jakarta, Selasa.

Diketahui, rupiah menguat 19 poin atau 0,12% terhadap dolar AS pada Selasa dari kurs di atas 16.394 terhadap dolar AS.

Arsjad mengatakan permasalahan terbesar saat ini adalah bagaimana Indonesia bisa tetap waspada dan waspada agar dampak negatif situasi global tidak masuk ke dalam negeri.

Ia menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak termasuk perbankan Indonesia, pemerintah, dan swasta.

Kemitraan ini diperlukan untuk menjaga ekspektasi pasar dan memastikan perekonomian Indonesia tetap bertahan dan berkembang meski di tengah tekanan global.

“Para pemain di sini selalu dikatakan bekerja sama, kita bersama-sama. Karena berbahaya juga kalau kita terus pesimis. Kenapa? Artinya ke depan semuanya akan buruk. Oleh karena itu, kita juga harus punya harapan bahwa Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan perekonomian.”

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengadakan pertemuan untuk membahas situasi perekonomian Indonesia saat ini dan langkah kerja sama yang harus diambil.

Jika Indonesia ingin menjadi negara maju pada tahun 2045, pertumbuhan ekonominya harus mencapai 6% hingga 7% agar bisa lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kadin Indonesia dan Bank Indonesia duduk bersama untuk membahas prospek pengembangan perekonomian Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours