Kalah Telak dengan Mobil Listrik China, Jepang Beralih ke Kendaraan Pintar

Estimated read time 2 min read

LONDON – Jepang kini terus berupaya mendorong produsen mobil mengembangkan mobil pintar yang dapat mengendalikan sistem keselamatan dan hiburan melalui komputasi awan.

Langkah ini dilakukan karena Jepang saat ini tertinggal dari pesaingnya Tiongkok dan Amerika Serikat dalam bidang ini.

Pemerintah Jepang telah menetapkan target bagi perusahaan-perusahaan Jepang untuk menguasai 30 persen pasar “software-definisi kendaraan” (SDV) pada tahun 2030.

Autopro melaporkan penjualan global diperkirakan mencapai 35 juta hingga 41 juta unit pada kurun waktu tersebut.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) berkolaborasi dengan universitas-universitas untuk meluncurkan kursus keterampilan dan memberikan dukungan keuangan serta pelatihan kepada tenaga kerja, seperti teknologi informasi.

Meski mobil Jepang dilengkapi dengan teknologi bantuan pengemudi dan fitur navigasi peta, namun fitur-fitur canggihnya kurang.

Pemerintah Jepang ingin membangun ekosistem di mana perusahaan berbagi layanan purna jual dan keuntungan sejalan dengan evolusi model bisnis industri otomotif.

Misalnya, pendapatan global dari layanan taksi robot diperkirakan akan tumbuh menjadi $503 miliar pada tahun 2035 – 80 persen di antaranya akan berasal dari layanan selain penjualan kendaraan, kata kementerian tersebut.

Takeru Ito, direktur Kantor Transformasi Mobilitas Digital, mengatakan, “Kami memperkirakan sebagian besar keuntungan dalam bisnis ini tidak berasal dari penjualan mobil baru, namun model bisnis akan berubah dan lebih banyak keuntungan akan diperoleh setelah mobil tersebut terjual. “

Di antara produsen mobil Jepang, Nissan berencana meluncurkan layanan kendaraan otonom pada tahun 2027 untuk mengatasi kekurangan pengemudi taksi.

Sementara itu, Honda berencana meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi pada akhir dekade ini setelah menunda rencana awal peluncuran taksi robot di pusat kota Tokyo pada tahun 2026.

Bulan lalu, Asosiasi Pusat Pelacakan Mobil dan Baterai Jepang membentuk platform untuk memastikan sirkulasi data antar perusahaan yang aman dan terjamin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours