Kaltim terima insentif 114,7 juta dolar AS dari pengurangan emisi

Estimated read time 2 min read

Samarinda (Antara) – Provinsi Kalimantan Timur telah menerima pembayaran berbasis kinerja (RBP) senilai $114,7 juta dalam bentuk insentif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang telah diverifikasi oleh Bank Dunia.

“RBP ini berasal dari dua program, yaitu program Forest Carbon Partnership Facility – Carbon Fund (FCPF-CF) senilai $110 juta dan program Green Climate Fund (GCF) senilai $4,7 juta,” kata Kepala Kanwil Kaltim M Sayabani di Samarinda pada Jumat (11/10/2018). Jumat. Manajer Umum Perbendaharaan.

Insentif ini diberikan atas kinerja penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU) sebesar 22 juta ton karbon dioksida setara (CO2e) untuk periode 2019-2024.

Kredit karbon dari program FCPF yang disalurkan kepada pemerintah negara bagian dan sembilan pemerintah kota, Kota Samarinda dan Kota Bontang tidak menerima jumlah yang sama pada tahun ini.

Sebelumnya (Rabu/17/7), saat menjadi narasumber dalam promosi Laporan Perekonomian Kalimantan Timur Semester II 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia Kaltim, Sayabani juga menyampaikan persentase penyalurannya senilai $110 juta dalam bentuk kredit karbon. (setara Rp 1,7 triliun) bervariasi dari satu instansi ke instansi lainnya.

41 persen untuk desa/daerah, 37 persen untuk pemerintah daerah, 12 persen untuk masyarakat suku, dan 10 persen untuk alokasi anggaran lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) pada tahun 2023 hingga tahun ini.

Sedangkan dari program GCF, Indonesia mendapatkan RBP GCF senilai 103,8 juta dolar dengan pengurangan emisi CO2e sebesar 20,3 juta ton pada tahun 2014-2016. Sesuai total komitmen, pada tahun 2024, Provinsi Kalimantan Timur akan menerima pendanaan sebesar USD 4,7 juta.

Kedua RBP ini dicairkan melalui Badan Pelayanan Umum, Departemen Keuangan Lingkungan Hidup (BLU BPDLH) Kementerian Keuangan, kata Saibani.

Sedangkan kota/kabupaten penerima dana FCPF-CF antara lain dua kabupaten di Balikpapan yang menerima dana sebesar 214,4 juta, di Kabupaten Berau sebesar 27,57 miliar, dan di Kuta Barat sebesar 27,57 miliar dengan total proyek sebanyak 79 kota. Ada 81 kota senilai Rp 16,33 miliar.

Kemudian Rp9,88 miliar di Kutai Kartanega 68 desa, Rp25,33 miliar di Kutai Timur 83 desa, Rp17,38 miliar di Mahakam Ulu 46 desa, Rp19,26 miliar di 68 desa Pass, dan Rp7 miliar 3.300 crore di 14 desa Penajam Pass Utara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours