Kama Sutra Mesir Kuno Ditemukan, Adegan Vulgar Terlukis di Makam Theban TT38

Estimated read time 2 min read

KAIRO – Entah tujuannya memiliki anak atau sekadar bersenang-senang, jatuh cinta merupakan kebutuhan penting bagi manusia.

Salah satu dokumen cinta paling terkenal, Kama Sutra, diketahui berusia sekitar 2.000 tahun, namun budaya Mesir kuno menghasilkan dokumen serupa sekitar seribu tahun sebelumnya.

Menurut National Geographic, bukti budaya seksual Mesir kuno telah ditemukan di makam Theban TT38, tersembunyi di makam Syekh Abdul-Qurna di tepi barat Sungai Nil. Dari Mesir.

Tempat peristirahatan terakhir Jeserkaraseb, seorang pejabat terhormat yang menjabat sebagai sekretaris dan pemungut gandum di lumbung Amun pada masa pemerintahan Thutmose IV, mengungkapkan tidak hanya sejarah kejayaannya tetapi juga sejarah persiapan yang menakjubkan untuk festival besar tersebut. gambar di dinding abadinya.

Adegan tersebut menggambarkan seorang wanita bangsawan yang dipersiapkan dengan sempurna untuk pernikahan megah. Dengan patuh, pelayan itu mengenakan kalung Usekh yang mewah di lehernya.

Kalung yang terbuat dari manik-manik, emas, dan batu mulia tidak hanya sekedar hiasan fisik, tetapi juga simbol keagungan pesta yang akan diterimanya.

Setelah kalung Usekh ditempatkan dengan indah, petugas lainnya dengan hati-hati menghadiahkan kalung kedua yang dihiasi motif teratai yang halus.

Mewakili kebangkitan dan keagungan matahari, motif ini menambah keindahan pakaian wanita dan mengingatkan kita akan siklus kehidupan yang abadi.

Dalam melihat dari dekat persiapan kerajaan Mesir kuno ini, kita menyaksikan perhatian mendetail terhadap penampilan dan signifikansi budaya dalam masyarakat mereka.

Perempuan pada masa itu tidak hanya bertugas membeli perhiasan, tetapi juga mengawasi persiapan acara akbar tersebut.

Adegan perjamuan di makam Jeserkaraseneb tidak hanya memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari seorang bangsawan kuno, tetapi juga menawarkan jendela menarik ke masa lalu. Ini adalah pengingat akan daya tarik abadi manusia terhadap keindahan, status, dan kemegahan hidup.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours