Kamboja naikkan upah minimum bulanan pekerja industri fesyen

Estimated read time 1 min read

PHNOM PENH (ANTARA) – Kamboja pada Kamis (19/9) menetapkan upah minimum bulanan untuk industri pakaian, alas kaki, dan fasilitas pariwisata sebesar $2.025 ($1 = 15.350 rupiah), naik 1% dari tahun 2025. 1,96 mengalami peningkatan. Tarif saat ini adalah $204, kata Menteri Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan Kamboja Heng Sor.

Pernyataan itu dibuat setelah Dewan Upah Minimum Nasional Kamboja menyetujui penerapan upah minimum bulanan tahun depan sebesar $206, yang kemudian dinaikkan oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Manet sebesar $2.

Heng Sor mengatakan, upah minimum bagi pekerja di pabrik pakaian, alas kaki, dan perlengkapan perjalanan akan diterapkan mulai 1 Januari 2025.

Menteri menambahkan bahwa selain upah minimum bulanan, para pekerja juga akan menerima tunjangan bulanan lainnya, termasuk $10 per bulan untuk kehadiran rutin dan $7 per bulan untuk transportasi dan sewa.

Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan Kamboja, industri penghasil devisa terbesar bagi kerajaan, yaitu industri pakaian, alas kaki, dan produk pariwisata, memiliki sekitar 1.538 pabrik dan cabang serta mempekerjakan sekitar 913.000 pekerja.

Negara Asia Tenggara ini mengekspor barang senilai $6,24 miliar antara Januari dan Juni 2024, meningkat 16,4 persen dari $5,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu, menurut Administrasi Jenderal Bea Cukai Kamboja.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours