Kanwil DJPb DIY sebut perekonomian tumbuh 5,02 persen

Estimated read time 2 min read

Sleman (ANTARA) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan (DJPb) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan kondisi perekonomian DIY meningkat sebesar 5,02 persen secara year-on-year. Kuartal pertama tahun 2024. , dengan meningkatnya inflasi.

Kepala Kanwil DJPb DIY di Slayman, Agung Yulianta, mengatakan perekonomian DIY tumbuh sebesar 5,02 persen year-on-year (YoY) dan 0,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2024 (qtoq).

“Seluruh aspek belanja tumbuh baik,” kata Agung dalam konferensi pers KiTa APBN DIY hingga 31 Mei 2024.

Ia menyebutkan PDB atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) mencapai Rp47,89 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp30,68 triliun pada tahun dasar 2010.

Belanja konsumsi akhir lembaga nirlaba yang melayani keluarga (PKLNPRT) memberikan kontribusi kenaikan tertinggi sebesar 20,29 persen. Sedangkan sektor ekspor dan impor barang dan jasa mencatat pertumbuhan terendah sebesar 2,02 persen dan 3,78 persen.

“Pertumbuhan ekonomi QTOQ DIY memang melambat dibandingkan tahun lalu, namun perekonomian DIY masih berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, tambah Agung, pertumbuhan DIY pada Mei 2024 sebesar 2,28 year-to-date dan 0,81 persen year-to-date (sepanjang tahun 2024). Kabar baiknya, pertumbuhan DIY sebesar -0,08 persen year-on-month (mtom) pada Mei 2024.

“Ini menandakan resesi atau penurunan harga,” imbuhnya.

Ia mengatakan, penyumbang kenaikan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,44 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,30 persen, serta kelompok makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen. Saat ini Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY berada pada angka 106,11.

“Secara bulanan, DIY mengalami penurunan -0,08 persen, secara nasional -0,03 persen. Secara tahun kalender, DIY meningkat sebesar 0,81 persen atau kurang dari 1,16 persen dari luas negara,” kata Agung.

Menurutnya, perkembangan perekonomian DIY bergerak ke arah positif, karena daya beli masyarakat meningkat, jumlah pengunjung meningkat, dan aktivitas dalam negeri seperti pariwisata dan liburan sehingga memberikan rangsangan perekonomian.

Lalu, sektor jasa pendidikan memberikan kontribusi 8,30 persen dengan pertumbuhan 5,89 persen.

Situasi ini didukung dengan jumlah mahasiswa lokal dan jumlah pendatang di DIY yang mencapai 638.345 orang pada tahun 2024, tambahnya.

Meski demikian, Kanwil DJPb DIY mengingatkan kepada pemerintah DIY beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perekonomian DIY tetap tangguh menghadapi permasalahan global. Menghilangkan ketimpangan antara DIY Utara dan Selatan, khususnya dalam hal Indeks Pembangunan Manusia dan Ekonomi (HDI).

Nilai IPM wilayah DIY bagian utara lebih tinggi dibandingkan dengan nilai IPM wilayah DIY bagian selatan. Secara ekonomi, wilayah Selatan tertinggal jauh dibandingkan wilayah Utara yang memiliki lebih banyak pusat pembangunan ekonomi, sehingga meningkatkan kemiskinan di wilayah Selatan.

“Saldo I DIY sampai dengan Mei 2024 masih negatif karena kenaikan belanja pemerintah kecil dibandingkan kenaikan pendapatan negara,” kata Agung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours