Kapal perang Rusia menarik diri dari Kuba

Estimated read time 2 min read

Bogotá (Antara) – Kapal perang Rusia yang menuju pelabuhan Havana, Kuba, meninggalkan pulau itu setelah kunjungan lima hari.

Fregat Laksamana Gorshkov, kapal tunda penyelamat, sebuah kapal tanker minyak dan Kazan, kapal selam bertenaga nuklir, memasuki pelabuhan Havana pada hari Rabu, disertai dengan 21 tembakan hormat.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pada hari Minggu mengunjungi kapal fregat yang mampu menembakkan rudal hipersonik dengan kecepatan lebih dari 6.000 mil per jam (9.656 kilometer) per jam.

“Ini adalah ekspresi ikatan persahabatan, persaudaraan, dan kerja sama yang kuat dan bersejarah antara rakyat, pemerintah, dan kekuatan pertahanan kita,” katanya.

Kuba dan Departemen Pertahanan AS mengatakan kapal-kapal tersebut tidak menimbulkan “ancaman terhadap lingkungan”, namun Pentagon mengirim kapal selam serang cepat bertenaga nuklir ke pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo, 500 mil (804 kilometer) tenggara Rusia. . Kapal dimuat.

Para pejabat AS mengatakan mereka memantau dengan cermat kunjungan tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cocio mengatakan pemerintah Kuba tidak setuju dengan kedatangan kapal selam AS.

“Kunjungan angkatan laut ke suatu negara biasanya merupakan hasil undangan, namun hal ini tidak terjadi,” kata Fernandez de Cosio.

“Kami tidak menyukai kenyataan bahwa ada negara di kawasan kami (kapal selam darat) yang memiliki kebijakan resmi dan praktis yang membenci Kuba,” tambahnya.

Baik Kuba maupun Rusia mengatakan operasi tersebut sejalan dengan persahabatan bersejarah antara kedua negara dan dilakukan sebagai bagian dari “kerja sama internasional” di antara mereka.

Kedua negara telah lama menjadi sekutu, namun pengerahan kapal selam di sekitar negara kepulauan itu dipandang sebagai unjuk kekuatan oleh Moskow.

Langkah Rusia ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Moskow, beberapa minggu setelah Presiden AS Joe Biden setuju untuk mengizinkan Ukraina menginvasi wilayah Rusia dengan pasukan AS.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours