Kapolda DIY: Yogya Itu Kekuatan Utama Manusianya, Keamanan Jadi Prioritas

Estimated read time 3 min read

YOGYAKARTA – Irjen Pol DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menekankan pentingnya keamanan sebagai aset utama pembangunan ekonomi dan sosial di Yogyakarta.

Bagi Yogyakarta, keamanan bukan sekadar situasi, namun investasi serius. Hal itu diungkapkan Kapolda DIY saat diskusi panel bertajuk “Peran Tokoh Agama Dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024” di Gedung Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogyakarta.

Suwondo menegaskan, Yogya berbeda dengan daerah lain seperti Sulawesi dan Sumatera, khususnya dalam menyikapi konflik dan kerusuhan.

“Kekuatan terbesar Yogya adalah masyarakatnya. Yang terpenting adalah masalah keamanan,” kata Suwondo, Kamis (6 Juni 2024).

Ia menjelaskan, di daerah lain seperti Papua, Sulawesi, dan Sumatera, produksi masih bisa dilakukan meski terjadi kerusuhan.

Namun, situasi di Yogya sungguh berbeda. Yogya tidak memiliki sumber daya pertambangan maupun perkebunan besar yang dapat terus beroperasi di tengah konflik.

“Jika terjadi kerusuhan, tambang akan tetap beroperasi. Di Yogyakarta? Itu tidak mungkin,” katanya.

Permasalahan kenakalan remaja (Klitih) yang banyak terjadi di Yogyakarta, menurut Suwondo, berakar pada kegagalan rumah tangga dan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan realisasi diri anak. Perbedaan pendapat mengenai Klitih juga memperburuk situasi.

Di sisi lain, Suwondo mengungkapkan Polda DIY saat ini menduduki peringkat kedua se-Indonesia dalam hal keamanan.

“Semua ini terjadi bukan karena polisinya hebat, tapi karena kekuatan dan kerja sama Jogja yang baik,” ujarnya.

Ia menegaskan, keamanan Yogyakarta bukan sekadar situasi, melainkan investasi serius.

“Dalam situasi berbahaya, orang-orang menjauh. Lagipula wisatawan mana yang mau datang ke Malioboro, orang tua mana yang berani menyekolahkan anaknya ke Jogja?”

Terkait pelaksanaan pilkada di kota dan kabupaten DIY pada November 2024, Suwondo optimistis bisa digelar dengan damai.

“Kalau saya memikirkan jalannya Pilpres kemarin, saya yakin pilkada bisa berjalan damai,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suwondo juga menyampaikan bahwa permasalahan knalpot Blobongan dan kerancuan Lascar akan hilang pada tahun 2024.

“Satu hal yang khusus untuk Yogyakarta, yaitu knalpot Blombongan dan galau Lascar, akan nol pada tahun 2024,” tegasnya.

Selain Kapolda DIY, dua tokoh lain juga tampil sebagai pembicara dalam diskusi panel tersebut, yakni Peter Suwarno, dosen Arizona State University, AS, dan Leonard Chrusostomos Epafras, dosen Filsafat Ketuhanan Universitas Gadjah Mada (UGM). . Sedangkan untuk Ny. Fendi Susanto bertugas sebagai moderator.

Ketua panitia diskusi panel, Joko Pamungkas mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir. Acara ini dihadiri lebih dari 400 orang yang mewakili berbagai denominasi, ormas, dan partai politik.

“Terima kasih banyak kepada para jurnalis, Pak Kapolda, seluruh tamu undangan, donatur dan seluruh panitia,” ujarnya.

Joko menegaskan, diskusi panel ini merupakan bagian dari visi GKJ Gondokusumana untuk menjadi gereja terbuka yang memberikan perbedaan dalam kehidupan sesama dan alam semesta.

“Jaga persatuan pasca Pilpres 2024 dan sambut Pilkada Serentak November 2024 dengan suasana tenang dan damai untuk menurunkan suhu politik di industri DIY,” kata Joko.

Ia mengakhirinya dengan pantun yang dibacakannya dari podium pada pembukaan acara.

“Saya sedang berusaha mencari belahan jiwa saya di Brebah. Saya mencoba mencari belahan jiwa saya di pasar buah. Ayo, ayo, kita berpisah. Bangun Indonesia yang tangguh,” kata Joko.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours