Kasudindik Jakbar berpesan siswa jangan mudah terbujuk iming-iming

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Pendidikan (Kasudindik) Jakarta Barat, Diding Wahyudin Grogol mengatakan, siswa SMK Ma’arif di Petamburan kehilangan dua anaknya karena orang tak dikenal. ponsel mereka karena penipuan.

Jumat (26/7) seorang pria tak dikenal meminta dua anak laki-laki berhuruf MI dan L untuk memesan layanan ojek online dan kemudian berkendara bersamanya sebentar untuk mendapatkan bintang lima. Saat itu, pelaku meminta telepon (ponsel) kedua korban seharga Rp 25.000 setelah mencapai layanan bintang lima. Namun yang terjadi, pelaku mengambil ponsel kedua pelajar tersebut.

“Sutradara hendaknya berpesan kepada murid-muridnya untuk lebih berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenalnya agar tidak mudah terbujuk dan terbujuk,” kata Diding saat dihubungi Jakarta, Selasa.

Diding mengatakan, hari ini ia mengumpulkan lebih dari 200 kepala sekolah dan kepala SMK di Balai Kota Jakarta Barat, salah satunya membahas isu penipuan.

“Hari ini kami mengumpulkan lebih dari 200 kepala sekolah dari seluruh SMA dan SMK se-Jakarta Barat di Gedung MH Thamrin Balai Kota mulai pukul 08.00-12.00 WIB untuk membahas salah satunya,” kata Diding.

Pertemuan ini juga digelar untuk menyikapi kasus penculikan anak di SMP 101 Jakarta beberapa waktu lalu.

Diding menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk menghimbau siswanya agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergoda oleh orang tak dikenal untuk memberikan sesuatu kepada mereka.

“Tidak mudah ditipu dengan uang atau hadiah atau apapun yang mengatasnamakan penipuan ini. Ini harus menjadi perhatian pengelola sekolah agar lebih waspada, mendengarkan, memperhatikan,” kata Diding.

Diketahui, pada Minggu (4/8) setelah mendapat informasi dari korban MI, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mencari pelaku yang wajahnya terlihat jelas dalam video viral yang diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam.

“Pelakunya kita selidiki dulu, saksi-saksi lain juga kita periksa. Sejauh ini baru MI yang (diperiksa). Karena mereka juga anak sekolah, nanti harus menyurati pihak sekolah, karena mereka didampingi orang tuanya. harus begitu,” kata Aprino.

Aprino juga menambahkan, pihaknya tidak membutuhkan CCTV karena wajah pelaku tergambar jelas dalam video viral tersebut.

“Saya rasa CCTV tidak terlalu mendesak karena wajahnya sangat jelas,” kata Aprino.

Dalam video viral tersebut, pelaku yang mengenakan helm hitam, jaket hitam, celana jeans, dan sepatu hitam, mengendarai sepeda motor matic dan menewaskan dua korban, M.I. dan bernegosiasi dengan L.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours