KBRI Tokyo apresiasi peningkatan perawat Indonesia di Jepang

Estimated read time 3 min read

Tokyo dlbrw.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengapresiasi peningkatan jumlah dan kualitas perawat Indonesia di Jepang selama 17 tahun program Economic Partnership Agreement (EPA).

“Pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang selalu bekerja sama untuk memastikan penempatan dan kualitas pendidikan yang konsisten bagi calon tenaga kesehatan Indonesia di Jepang. Citra positif yang telah dibangun oleh peserta EPA selama 17 tahun terakhir telah memberikan semangat kepada pihak berwenang Indonesia dan Jepang. untuk melanjutkan program ini dalam Amandemen Protokol IJEPA yang disepakati pada Agustus 2024,” kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Maria Renata Hutagalung dalam keterangannya di Tokyo, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan pada simposium memperingati program pengiriman perawat dan caregiver Indonesia ke Jepang berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) ke-17 di Tokyo, Minggu.

Kebutuhan akan pengasuh dan perawat di Jepang terus menempati posisi tertinggi di antara sektor-sektor yang terbuka bagi tenaga kerja asing.

Menurut Wakil Duta Besar Maria Renata, KBRI Tokyo kerap menerima berbagai konsultasi dan permintaan dari otoritas setempat, asosiasi, dan pengelola panti jompo di Jepang terkait perekrutan tenaga kerja asal Indonesia.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami bahwa salah satu alasan meningkatnya perekrutan tenaga kerja dari Indonesia terutama didasarkan pada reputasi baik para tenaga kesehatan dan perawat Indonesia yang ramah, sabar dan sigap dalam bekerja.” dia menambahkan.

Maria Renata berharap kedepannya akan semakin banyak lulusan kesehatan Indonesia yang mendapatkan manfaat dari program ini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.

KBRI Tokyo, lanjutnya, selalu mengutamakan perlindungan dan pembinaan terhadap seluruh WNI yang membutuhkan.

Beliau berpesan agar kita selalu mengikuti peraturan yang berlaku di Jepang dan mengupdate data di Portal Peduli dan Lapor Mandiri WNI bagi WNI yang belum melapor ke KBRI Tokyo.

Ketua Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Mohamad Yusup menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh KBRI Tokyo terhadap kegiatan perawat Indonesia di Jepang.

“PPNI DPLN Jepang selalu bersinergi dengan KBRI Tokyo, BP2MI, AOTS dan organisasi lainnya dalam melaksanakan berbagai kegiatan positif, seperti pemeriksaan kesehatan rutin WNI, belajar bersama, bakti sosial, seminar,” ujarnya. .

Seminar ini menghadirkan empat pembicara, yaitu Director Acceptance Support for Foreign Professional Department – ​​Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) Kiichi Inagaki; Profesor, Sekolah Tinggi Seni dan Sains JF. Universitas Oberlin Tokyo Akiko Asai; Perawat Terdaftar / Kangoshi EPA 6 Ina Titi Wulandari; dan pekerja perawatan / Kaigofukushi EPA 6 Lisa Yusida.

Kiichi Inagaki dalam materinya memastikan bahwa JICWELS selalu membuka pintunya dan mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung perawat dan caregiver di Indonesia.

Seperti diskusi jika ada permasalahan, kunjungan ke tempat kerja, konsultasi bahasa Indonesia, pelatihan bahasa dan persiapan ujian nasional.

Menurutnya, JICWELS selalu menjaga komunikasi dengan Indonesia agar lebih banyak lagi perawat Indonesia yang bisa datang ke Jepang.

Pada saat yang sama, Akiko Asai menjelaskan kepada peserta simposium bahwa hasil penelitiannya selama 10 tahun menunjukkan bahwa perawat Indonesia mudah diterima oleh masyarakat Jepang karena kebaikan, ketekunan, dan ketulusannya dalam bekerja.

Berdasarkan data per 1 Januari 2024, total peserta program EPA asal Indonesia sebanyak 3.950 orang. Dengan informasi 3.196 calon perawat dan 754 calon perawat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours