Kebutuhan Sel Punca Meningkat, Riset dan Pengembangan Bioteknologi Digenjot

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Penelitian dan pengembangan biomedis yang lebih baik, khususnya terapi berbasis sel induk, menawarkan peluang besar untuk meningkatkan pengobatan, terutama dalam pengobatan penyakit degeneratif dan kondisi medis lainnya yang sulit diobati dengan metode tradisional.

BACA JUGA – Studi Terbaru Sebut Gelombang Suara Bisa Membunuh Sel Kanker

Presiden BPOM Taruna Ikrar dalam siaran persnya di Cikarang, Kamis, mengatakan, “BPOM berkomitmen terhadap kebijakan yang adaptif dan inovatif, menjamin standar keamanan, efektivitas dan mutu yang tinggi, serta mengembangkan teknologi kesehatan nasional yang mendukung terapi sel dan jaringan. .” (12/9/2024).

Ia menambahkan, BPOM siap mendukung industri farmasi dalam mempersiapkan fasilitas dan meningkatkan kapasitas serta pertumbuhan untuk memenuhi regulasi dan standar global.

“Kami berharap perjuangan DBI dapat menjadi inspirasi dan tolak ukur bagi industri lain untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi farmasi,” kata Taruna Ikrar.

Taruna mengatakan salah satu perusahaan yang mendapat sertifikasi CPOB dari BPOM adalah Daewoong Biologics Indonesia (DBI), anak perusahaan lokal Daewoong Pharmaceutical. Sertifikat tersebut diberikan kepada pabrik stem cell di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.

“Dengan sertifikasi GMP ini, Daewoong telah mengambil langkah pertama dalam proyek penelitian dan pengembangan besar yang bekerja sama dengan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia,” kata CEO Daewoong Pharmaceutical Shawn Park.

Daewoong memiliki kemampuan menghasilkan sel induk berkualitas tinggi. Perusahaan telah memperoleh lisensi untuk ketiga persyaratan utama untuk pengembangan dan manufaktur biofarmasi tingkat lanjut di Korea: manufaktur biofarmasi tingkat lanjut, manajemen sel manusia, dan fasilitas pemrosesan sel.

Selain itu, Daewoong berencana untuk menggabungkan berbagai sel induk seperti sel induk dari tali pusat dan sel induk dari jaringan adiposa, serta memperluas jaringan dengan memasukkan sel eksosom dan kekebalan untuk mengembangkan pilihan pengobatan inovatif yang disediakan oleh pasien Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours