Kedubes Iran di Jakarta gelar pemungutan suara untuk pilih presiden

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta menggelar pemilihan umum. (Pemilu) tahun 2024 untuk memilih presiden baru bagi warga negara di Indonesia.

“Sekitar dua bulan setelah meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, pemerintah mengadakan pemilihan presiden baru yang dilaksanakan bersama hari ini,” kata Mohammad Boruyerdi, duta besar Iran untuk Indonesia. katanya usai pemungutan suara di gedung diplomatik Iran di Jakarta, Rabu, Jumat.

Duta Besar Boruyerdi mengatakan pemilihan presiden Iran 2024 akan berlangsung tepat 50 hari setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan pesawat pada Mei lalu.

Menurutnya, komunitas warga Iran di Indonesia tidak terlalu besar. Namun sebagian besar berkeinginan untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden tahun ini.

“Hari ini semua orang akan datang dan memilih untuk memilih presiden dan pemerintahan baru, Insya Allah dalam waktu dekat. Kita akan melihat pemerintahan baru berkuasa,” ujarnya.

Duta Besar menambahkan bahwa kurang dari 500 warga Iran akan memilih di satu TPS di Jakarta.

Dalam pemilihan presiden Iran tahun ini, ada empat calon presiden: Ketua Parlemen Mohammad Bakr Ghalibaf, mantan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan perunding nuklir Saeed Jalili, Anggota Parlemen reformis Masoud Peseshkian dan mantan Menteri Kehakiman Mostafa Pourmohammadi

Tempat pemungutan suara diadakan di gedung diplomatik Iran di Jakarta. WIB buka pukul 09.00 – 18.00 dan penghitungan suara akan dilakukan pada malam harinya.

Pada 19 Mei, Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal setelah helikopter yang membawanya dan rombongan jatuh di wilayah Varzagan. Provinsi Azerbaijan Timur

Helikopter Raisi bersama dua helikopter lainnya sedang dalam perjalanan menuju Tabriz pada Minggu usai upacara pembukaan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan dengan Republik Azerbaijan sehari sebelumnya.

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, gubernur provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati dan kepala pengawal Raisi Mehdi Mousavi juga berada di pesawat tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours