Kehadiran kelompok bantu pertahankan kualitas hidup anak dengan kanker

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Guru Besar Departemen Kesehatan Anak, Prof. Dr. Dr. Menurut Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A, dukungan dan kehadiran kelompok anak penderita kanker dapat menjaga kualitas hidup anak penderita kanker agar dapat hidup sehat.

“Terkadang masalah yang dihadapi anak-anak adalah mereka tidak mau mendengarkan orang tua atau dokternya berbicara. “Peer group memang harus menyampaikan sesuatu yang positif karena teman-teman sudah mengalaminya, sehingga mereka lebih percaya,” kata Pustaka dalam wawancara online di Jakarta, Selasa.

Postika mengatakan, para penyintas kanker usia sekolah seringkali mengabaikan rasa sehat dan menjaga kesehatan karena sibuk dengan sekolah. Hal ini terkadang menyebabkan kekambuhan pada anak-anak yang telah didiagnosis menderita kanker.

Ia juga mengatakan, pemeriksaan yang harus dilakukan sebulan sekali biasanya membosankan bagi anak, sehingga sebagai pengasuh, keluarga harus menyediakan makanan dan pola hidup sehat.

“Secara psikologis, remaja lebih sulit karena mereka lebih banyak beraktivitas setelah sembuh. “Iya, kadang itu yang membuat kita lengah, jadi faktor keluarga juga harus mendukung,” ujarnya.

Dokter spesialis hematologi dan onkologi anak ini mengatakan, anak yang terdiagnosis kanker adalah mereka yang tidak dapat bertahan hidup selama lima tahun. Pada saat ini, keluarga perlu menjaga pola hidup sehat pada anaknya agar dapat memiliki kualitas hidup yang baik dan tetap sehat dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini termasuk menghindari makanan instan dan makanan olahan (ultra-processed food). Orang tua juga perlu memastikan bahwa obat kemoterapi tidak menyebabkan sel tumor bermutasi dengan varian genetik lain, yang dapat menyebabkan anak terkena penyakit ganas lainnya.

“Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa perubahan genetik akibat pengobatan yang kami berikan dapat berubah menjadi jenis kanker lain. “Biasanya seperti leukemia akut, tingkat kesembuhan bisa mencapai 80 persen,” kata Postika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours