Keir Starmer berpidato sebagai PM, janjikan mengutamakan negara

Estimated read time 2 min read

London (ANTARA) – Keir Starmer resmi mengambil alih jabatan Perdana Menteri Inggris pada Jumat (7 Mei) setelah dilantik oleh Raja Charles III.

Dalam pidato nasional pertamanya di Downing Street, Stermer menekankan komitmennya terhadap persatuan, pelayanan publik, dan awal baru bagi negara.

Saat memulai pidatonya, Starmer memuji pendahulunya Rishi Sunak atas perannya sebagai perdana menteri Inggris pertama keturunan Asia serta atas dedikasi dan kerja kerasnya.

“Kami mengakui dedikasi dan kerja keras yang dia berikan pada kepemimpinannya,” katanya.

Starmer kemudian berbicara tentang terkikisnya kepercayaan terhadap politik Inggris, yang menurutnya hanya dapat dipulihkan melalui tindakan, bukan kata-kata.

“Semua orang memahami bahwa negara kita memerlukan perubahan besar. Untuk menemukan kembali siapa diri kita,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa pengambil keputusan perlu mengetahui kapan harus mengubah arah.

Berkaca pada permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi jutaan orang, Starmer berjanji pemerintahnya akan bekerja tanpa kenal lelah untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.

“Kita sudah terlalu lama menutup mata karena jutaan orang merasa tidak aman,” katanya, seraya berjanji akan bekerja setiap hari untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.

Starmer meyakinkan masyarakat bahwa pemerintahannya “diindoktrinasi” dan hanya melayani kepentingan publik.

“Selanjutnya Anda akan memiliki pemerintahan yang diatur berdasarkan doktrin dan tekad untuk melayani kepentingan Anda,” janjinya.

– Apakah Anda memilih Partai Buruh atau tidak, dan terutama jika Anda tidak memilihnya, saya akan memberi tahu Anda secara langsung: pemerintah saya melayani Anda, katanya.

“Politik bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan. Kami menunjukkannya. Kami telah mengubah Partai Buruh, mengembalikan Partai Buruh dan itulah cara kami memerintah. Negara yang pertama, partai yang kedua,” tambahnya.

Partai Buruh memenangkan pemilihan umum, memperoleh 326 kursi yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas di House of Commons.

Partai tersebut mendapat 412 kursi dari 650 kursi di majelis rendah dan kaum konservatif mendapat 121 kursi.

Partai Buruh juga memenangkan daerah pemilihan “Tembok Merah” seperti Bolsover dan daerah pemilihan Amerika seperti Nuneaton dan Stevenage.

Penghitungan suara masih berlangsung.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours