KEK Galang Batang pacu produksi alumina dukung hilirisasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang terletak di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, terus mempercepat produksi alumina sebesar 4 juta ton pada tahun 2026 untuk mendukung program selanjutnya. meningkatkan nilai tambah (added value) sumber energi mineral lokal. “Saat ini KEK Galang Batang juga sedang menjalani tahap pengembangan untuk menghasilkan 4 juta ton alumina yang dijadwalkan pada tahun 2026 dan akan meningkatkan nilai ekspor,” kata pemilik KEK Galang Batang George. Santos, dalam keterangannya di Jakarta. , Jumat

Dijelaskannya, kawasan ekonomi khusus ini menjadi pusat industri pengolahan bahan galian (bauksit) dan turunan alumuniumnya yang diekstraksi baik dari tahap penyulingan minyak maupun proses peleburan.

Menurut dia, pihaknya telah sukses dalam produksi dan ekspor aluminium oksida sehingga menjadikan kawasan khusus ini menarik bagi investasi di Indonesia.

Pada tahun 2023, investasi di KEK Galang Batang mencapai Rp 20 triliun, dan pada tahun 2024, investasinya mencapai Rp 30 triliun.

Menurutnya, KEK ini juga menjadi model pengembangan kawasan industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan ekspor, serta pengembangan kawasan andalan tersebut bisa berdaya saing dan berkembang karena memiliki pelabuhan. . infrastruktur dengan kapasitas bongkar muat lebih dari 20 juta ton per tahun dan PLTU yang dikembangkan hingga 2000 megawatt. Baca juga: Pemerintah siapkan 4 KEK baru dengan nilai investasi Rp 161 triliun Santos mengatakan, sejumlah industri kini tengah dibangun di kawasan khusus tersebut, antara lain pabrik soda kaustik, pabrik garmen, dan pabrik panel surya. pabrik batu kapur.

“Kami berharap KEK Galang Batang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan terus mendukung program pengurangan yang dipimpin Presiden Jokowi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours