Kekurangan Tentara, Israel Gunakan Personel Angkatan Laut sebagai Infanteri

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Kekurangan parah pasukan pendudukan Israel memaksa Divisi Infanteri Cadangan (Divisi 96) membentuk batalion personel angkatan laut baru untuk mempersiapkan mereka menghadapi operasi darat.

Kabar tersebut terungkap dalam laporan lembaga penyiaran publik Israel Kan 11.

Inisiatif ini berarti personel angkatan laut yang sebelumnya dibebaskan dari tugas cadangan harus menjalani pelatihan infanteri intensif untuk membawa mereka ke tingkat yang membekali mereka untuk operasi darat.

Langkah ini dilakukan ketika perjuangan melawan pejuang Palestina di Gaza terus berlanjut dan ancaman perang yang meluas ke Lebanon semakin meningkat.

“Meskipun banyak pejuang Angkatan Laut telah menjalani pelatihan tempur khusus, mereka akan menerima pelatihan baru yang mencakup pertempuran perkotaan dan penggunaan senjata infanteri,” kata laporan itu.

Wakil Kepala Staf Israel, Amir Baram, menyetujui langkah “luar biasa” tersebut, yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Komando Angkatan Bersenjata.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa tentara Israel baru-baru ini mulai menyusun daftar orang-orang yang akan bergabung dengan batalion baru tersebut.

Pelatihan mereka dijadwalkan akan dimulai sekitar dua bulan, kata laporan itu.

Tentara Israel telah kekurangan tentara selama berbulan-bulan karena perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, operasi intensif di Tepi Barat yang diduduki dan konfrontasinya dengan Hizbullah di perbatasan dengan Lebanon.

Pada bulan Juli, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan bahwa tentara sangat membutuhkan tambahan 10.000 tentara, di tengah laporan mengenai “peningkatan signifikan” dalam jumlah perwira yang ingin pensiun dini dari dinas militer.

Gallant mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset bahwa 4.800 tentara tersebut dapat direkrut dari anggota komunitas ultra-Ortodoks Haredim, yang biasanya dibebaskan dari dinas militer.

Karena kekurangan tersebut, pemerintah Israel mengeluarkan undang-undang pada bulan Juni untuk memperpanjang masa layanan cadangan dengan menaikkan usia pengecualian.

Berdasarkan proposal tersebut, bintara cadangan akan bertugas hingga usia 41 tahun, bukan 40 tahun, sedangkan perwira akan bertugas hingga usia 46 tahun, bukan 45 tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours