Kelamaan Main Gadget, Mengapa Anak Malah Jadi Tantrum?

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang tua sebaiknya membatasi waktu penggunaan gadget pada anaknya. Pasalnya, bermain alat dalam waktu lama dapat menimbulkan perilaku negatif pada anak, misalnya menjadi sensitif.

“66 persen anak yang melihat atau berinteraksi dengan gadget selama 20 menit lebih mudah marah karena penggunaan atau interaksi gadget yang berkepanjangan akan mengubah perilakunya secara negatif,” kata dokter yang akrab disapa Trisna itu. Selasa ada diskusi online dari Jakarta.

Dokter Trisna menjelaskan, anak mudah marah karena tidak menyukai perubahan mendadak saat melakukan hal yang disukainya. Hal ini bisa terjadi ketika orang tua meminta anaknya untuk beralih ke aktivitas lain saat anak sibuk menggunakan perangkatnya.

Selain itu, ditegaskan dr Trisna, anak juga bisa marah jika mengalami infeksi, gangguan tidur, lelah atau lapar, serta kurang mampu mengelola emosi. Dokter lulusan Universitas Udayana ini mengatakan, tantrum bisa terjadi pada anak usia 18 bulan hingga empat tahun.

Menurut dr Trisna, durasi dan frekuensi tantrum akan berkurang seiring bertambahnya usia anak. Ia menjelaskan, tantrum merupakan bagian dari perkembangan emosi normal pada anak, namun bisa menjadi tidak normal jika terjadi terus-menerus dan tidak dikelola.

Oleh karena itu, kata Dr Trisna, penting bagi orang tua untuk mengetahui tahapan perkembangan emosi anak berdasarkan usia. Hingga usia 15 bulan, katanya, anak sudah bisa merasakan kesusahan orang lain, usia 22 bulan sudah bisa melawan hambatan, dan usia dua tahun sudah bisa mengendalikan emosi.

“Anak usia tiga tahun sudah bisa berbagi dengan orang lain tanpa diminta, anak usia empat tahun sudah bisa mengungkapkan rasa bahagia, takut, dan marah karena perkembangan emosinya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours