Keluarga tentara Israel minta anak mereka dipulangkan dari perang Gaza

Estimated read time 1 min read

Yerusalem (ANTARA) – Pada Selasa (11/6), keluarga dari ratusan tentara Israel yang bertempur di Gaza meminta putra-putra mereka untuk meletakkan senjata dan kembali ke rumah secepatnya, lapor surat kabar Israel Haaretz.

Dalam surat terbuka yang dikirimkan kepada Kepala Pertahanan Yoav Gallant dan Ketua Staf Umum Gerzi Halevi, keluarga para prajurit mengatakan: “Kami memberi tahu putra-putra kami yang sedang berperang untuk berhenti, meletakkan senjata mereka dan kembali ke rumah sesegera mungkin. “

Keluarga-keluarga tersebut mengatakan mereka tidak lagi mendukung perang Israel di Jalur Gaza.

Mereka juga mengkritik keputusan Knesset pada hari Senin yang menyetujui rancangan undang-undang yang mengecualikan pria ultra-Ortodoks dari dinas militer.

“Tidak masuk akal untuk meloloskan rancangan undang-undang tersebut sementara tentara pemberani kehilangan nyawa mereka,” tambah mereka dalam surat terbuka tersebut.

RUU tersebut disetujui untuk diperkenalkan dengan 63 dari 120 kursi di Knesset. RUU tersebut kemudian akan dikirim ke Komite Urusan Internasional dan Pertahanan untuk mempersiapkan perdebatan putaran kedua dan ketiga sebelum disahkan menjadi undang-undang.

Jika disetujui, rancangan undang-undang tersebut akan menurunkan usia wajib militer bagi orang Yahudi ultra-Ortodoks dari 26 menjadi 21 tahun, sehingga “secara bertahap” meningkatkan jumlah wajib militer pada garis tersebut.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours