Kemenag Sebut Angka Perceraian Turun 10,2% di 2023

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menyebut angka perceraian akan menurun signifikan pada tahun 2023. Hal ini tak lepas dari peran pendamping pernikahan (Bimwin).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan pada 28 Februari 2024, angka perceraian turun 10,2% pada tahun 2023, yaitu sebanyak 463.654 kasus perceraian, dibandingkan 516.344 kasus pada tahun 2022.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengatakan, penurunan angka perceraian tidak lepas dari peran konselor pernikahan.

“Kami telah berhasil mengurangi angka perceraian secara signifikan. Pencapaian ini patut kita apresiasi dan syukuri. Prestasi ini patut kita banggakan dan terus tingkatkan kualitas Bimwin beserta para pendampingnya,” kata Kamaruddin dari Kegiatan Bimtek Pembantu Bimwin Angkatan II di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Kamaruddin juga mengatakan, moderator harus bisa memberikan contoh keluarga harmonis dan keharmonisan masyarakat. “Apapun akibat perceraian, kita harus memberikan contoh keluarga Sakinah kepada masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya, salah satu peran penting moderator adalah untuk meningkatkan pemahaman bahwa pernikahan adalah hal yang sakral di masyarakat. “Setiap orang yang ingin menikah mempunyai kesamaan keinginan untuk membangun keluarga yang kokoh,” jelasnya.

Menurutnya, KUA mempunyai peran yang sangat penting dalam menurunkan dan menurunkan angka perceraian. Oleh karena itu, program Bimwin perlu dikembangkan mulai dari pendidikan, bimbingan dan penyuluhan kesucian perkawinan kepada masyarakat melalui berbagai forum dan program.

“Lembaga dan peran kami (Kementerian Agama) sangat penting dalam mengatasi permasalahan ini. Jadi kita harus siap dan tegas menjalankan pedoman yang harus dipatuhi oleh calon pengantin Bimwin,” kata Kamaruddin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours