Kemendibudristek Lanjutkan Program Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan bagi Komunitas

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kmendikbudristek) kembali menyalurkan dana hibah pemerintah di bidang bahasa dan sastra melalui Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa (Basha Agency) pada tahun ini.

Sejak tahun 2023, Badan Bahasa telah mencanangkan rintisan bidang bantuan negara bidang bahasa dan sastra (Bonpem): Penguatan Komunitas Sastra. Pemberian dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan peran masyarakat sastra sebagai pihak kepenulisan dan menjadi penggerak dan penguat dalam konstruksi sastra di masyarakat, serta dalam pengembangan sastra dan pendistribusian produk karyanya.

Suharti, Rektor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan negara harus menjadi bagian dari masyarakat sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Dengan berbagai programnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya memberikan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah NKRI, sehingga mencapai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Rektor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suharti

“Melalui Badan Bahasa, Kemendikbud mempunyai program tingkat tinggi untuk meningkatkan literasi masyarakat, salah satunya dilakukan dengan tawaran Banpem kepada komunitas sastra,” ujarnya saat membuka lembaga tersebut secara daring. tentang calon penerima. Dukungan Pemerintah Terhadap Bahasa dan Sastra: Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2024, Senin (24/06/2024).

Menurut Suhart, fasilitas Banpem ini diusulkan untuk mendorong pengembangan masyarakat sastra, meningkatkan peran masyarakat sastra sebagai sarana pembelajaran sastra, melaksanakan dan mengoptimalkan kegiatan di bidang bahasa dan sastra, serta meningkatkan minat masyarakat. apresiasi sastra. untuk meningkatkan jumlah, kualitas dan distribusi serta penerbitan karya sastra.

Selain itu, penghargaan ini diberikan untuk memberi penghargaan kepada komunitas atau individu sastra atas pencapaian luar biasa dalam upaya sastra, termasuk pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem sastra.

“Banpem diberikan kepada komunitas sastra dengan cara memfasilitasi pemberdayaan komunitas sastra dan sebagai penghargaan atau pengakuan kepada para sastrawan yang berdedikasi pada dunia sastra, terutama yang telah berkiprah selama 40 tahun atau lebih.” Dia berkata.

Upaya yang digagas Lembaga Bahasa hendaknya memberikan kontribusi terhadap pengembangan sastra untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Sekaligus menjadi program berkelanjutan dan diperluas cakupannya sehingga komunitas sastra menjadi mitra strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembinaan dan Pembinaan Bahasa E. Aminuddin Aziz mengatakan, program Banpem yang khusus dilakukan bagi para sastrawan dan penulis ini merupakan proses yang panjang dan baru bisa dilaksanakan pada tahun lalu. Tahun 2023 merupakan tahun pertama lembaga bahasa tersebut menawarkan peluang BANPEM.

Program Banpem ini dikembangkan berdasarkan kesepakatan yang ada di lembaga bahasa dan komunitas sastra. Kami yakin komunitas sastra akan menjangkau wilayah 3T lebih luas dan kami berharap semakin banyak masyarakat yang mengakses. programnya,” jelasnya.

Aminudin mengatakan Banpem dibentuk atas komitmen lembaga bahasa untuk menyelenggarakan program sastra di masyarakat. Selain itu, Masyarakat Literasi mendapat dukungan pemerintah. Ketentuan Sahitya Sangam Banpem juga menghilangkan anggapan bahwa negara tidak peduli terhadap sastra.

Tahun ini merupakan peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan A. A. Navis yang diperingati pada tanggal 17 November 2024, ulang tahunnya merupakan bagian dari perayaan di UNESCO. Badan Bahasa akan membawa sastra Indonesia ke pentas dunia melalui gerbang tersebut. UNESCO. Dengan harapan sastra Indonesia dapat berpartisipasi dalam sastra dunia, kami juga menawarkan program penerjemahan bahasa dan residensi Sahitya akan mendunia pada tahun 2025,” ujarnya.

Lebih lanjut, Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelestarian Bahasa dan Sastra, dalam laporannya menyatakan, pendaftar Bonpem tahap pertama ini berjumlah 446 himpunan atau perseorangan. Dari pendaftar tersebut, sebanyak 187 organisasi dan 121 individu telah mengunggah berkas.

“Khusus untuk perorangan, berkas diunggah melalui pusat/kantor bahasa. “Setelah melalui tahapan verifikasi dan evaluasi berkas, hanya 54 lembaga sastra dan 70 individu yang diakui lolos penilaian dewan juri,” kata Imam.

Seperti diketahui, komunitas sastra berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Pesatnya pertumbuhan komunitas sastra diikuti dengan terciptanya karya sastra yang produktif. Karya sastra dengan kearifan lokal yang berbeda menjadi wadah bagi para sastrawan, khususnya penulis muda dari komunitas sastra yang berbeda, untuk saling mengasah, mencintai, dan membina, dan produksi karya sastra merupakan dua sisi mata uang yang saling berkaitan.

Di era modern ini, komunitas sastra Indonesia perlu mendapat perhatian yang serius karena banyak komunitas sastra yang tidak menentu keberadaannya muncul dan hilang, terutama komunitas sastra yang masih berkembang dan belum mapan.

Namun, meski keterbatasan sumber daya keuangan, masih ada perkumpulan yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan sastra. Keberadaan dan aktivitas komunitas sastra ini hendaknya mengoptimalkan perannya sebagai ruang dan media kreatif bagi para sastrawan dan penggiat sastra untuk menciptakan karya sastra atau melakukan aktivitas sastra.

Selain pengarang dan kegiatan sastranya, perhatian pemerintah juga harus diberikan pada penciptaan, pengembangan, dan pengakuan terhadap karya/penggiat sastra yang telah mengabdikan hidupnya untuk menciptakan karya sastra.

Pemerintah seharusnya membantu para tokoh atau aktivis sastra dalam bentuk pengakuan atas aktivitas sastranya. Bahkan, pengakuan dalam bentuk penghargaan ini menjadi motivasi bagi pemerintah daerah, organisasi atau masyarakat setempat untuk lebih mengapresiasi para tokoh sastra atau aktivis masyarakat.

Informasi tentang Program Bantuan Bahasa dan Sastra Pemerintah Tahun 2024 (BANPEM).

Pada tanggal 10 Juni 2024, Badan Bahasa mengumumkan penerima Bantuan Negara Tahun 2024 (BANPEM) berdasarkan Peraturan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelestarian Bahasa dan Sastra Nomor 0955/I2/BS.00.02/2024. Calon Penerima Manfaat BANPEM Bidang Bahasa dan Sastra: Sastra Penguatan Masyarakat 2024 Berdasarkan keputusan tersebut, telah teridentifikasi 54 komunitas dan 70 individu sebagai calon penerima manfaat pemerintah pada tahun 2024.

Salah satu kegiatan Banpem adalah melatih perkumpulan sastra yang diakui lulusannya. Acara berlangsung pada 24-29 Juni 2024 di Hotel Sultan, Jakarta. Acara pleno lokakarya tersebut dihadiri oleh 108 pimpinan dan bendahara perkumpulan sastra serta 56 penulis dari seluruh tanah air, mulai dari Papua hingga Aceh.

Selain itu, narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pajak dan BPKP juga dihadirkan dalam workshop tersebut untuk memberikan kepastian kepada calon penerima hibah mengenai aturan pelaksanaan kegiatan berdasarkan peraturan yang berlaku.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours