Kemenhub dan Pemprov Papua Tengah kembangkan Bandara Douw Aturue

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Papua Tengah sepakat mengembangkan Bandara Douw Aturue di Kabupaten Nabire untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui transportasi udara di daerah.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam pembangunan dan pengembangan bandara serta melaksanakan penataan ruang di bidang keselamatan operasional penerbangan”, kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian. Transportasi , M. Kristi Endah Murni. dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menandatangani kesepakatan bersama terkait pembangunan dan perluasan Bandara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Kristi Endah Murni dan Pj Gubernur Papua Tengah Rebekah Haluk.

Kristi mengatakan kesepakatan tersebut meliputi pembangunan dan pengembangan bandara sesuai masterplan, pengoperasian bandara serta hibah pendapatan pembangunan Pemprov Papua Tengah kepada Kementerian Perhubungan.

Tujuan perjanjian ini adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait transportasi udara dari dan ke Kabupaten Nabire serta mendukung kegiatan perekonomian, komersial, dan pariwisata di wilayah tersebut, kata Kristi.

Kristi menjelaskan Bandara Douw Aturure diresmikan pada November 2023 oleh Presiden RI. Bandara ini memiliki landasan pacu berukuran 1600×30 meter yang mampu menampung pesawat seri ATR-72 600.

Selain itu, terminal penumpang memiliki luas 6.320 meter persegi sehingga mampu menampung 12.799 penumpang per tahun. Saat ini terdapat tiga rute penerbangan yakni Nabire-Timika 10 kali seminggu, Na, Nabire-Manokwari sehari sekali, dan Nabire-Jayapura dua kali sehari.

Bandara ini rencananya akan dikembangkan dengan landasan pacu berukuran 2500×45 meter yang dapat mendaratkan pesawat jenis Boeing dan terminal penumpang seluas 11000 meter persegi yang mampu menampung 573700 penumpang per tahun, jelas Kristi.

Kristi kemudian memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menjamin keamanan dan keterbukaan konektivitas di Provinsi Papua Tengah.

Saya juga meminta kepada Pemprov Papua Tengah dan sekitarnya untuk menjamin frekuensi penumpang (load factor), mempromosikan pariwisata di wilayah tersebut, dan meningkatkan sektor industri dan komersial, kata Kristi.

Di tempat yang sama, Ribka Haluk mengatakan, daerahnya sebagai daerah otonom baru terus giat melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk relokasi bandara Douw Aturure yang akan dilakukan pada awal tahun 2024.

Ia berharap pembangunan bandara tersebut selesai pada November 2024 sehingga bandara tersebut menjadi kado Natal bagi masyarakat Papua Tengah pada tahun 2024.

“Kami bersyukur, bandara baru ini berfungsi dengan baik dan rutin melayani penerbangan antar provinsi dan kabupaten. Kami mendorong maskapai lain untuk beroperasi di bandara ini menggunakan pesawat jenis Boeing,” kata Rebekah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours