Kemenhub: Ketepatan waktu kepulangan haji di Surabaya 100 persen

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Otoritas Bandar Udara Kementerian Perhubungan (KOBU) III (Kemenhub) mencatat rata-rata tarif tepat waktu atau on-time (OTP) pada penerbangan Saudi Arabian Airlines pada penerbangan haji pulang melalui wilayah Surabaya. Surabaya mencapai 100 persen.

Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya (KOBU) Rizal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan Saudi Arabian Airlines meraih OTP sangat baik yang diterima saat pulang/mendarat haji di Surabaya.

OTP yang diraih Saudi Airlines untuk return sudah mencapai 100 persen, kata Rizal.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan Saudi Airlines, khususnya Haji Surabaya, sering mengoperasikan penerbangan dan tiba di Indonesia lebih cepat dari jadwal.

Informasi yang diterima, menurut Rizal, kapal Surabaya membawa total 38.735 jamaah dan 529 petugas yang terbagi dalam 106 kloter.

Jumlah jemaah haji yang meninggal di Arab Saudi sebanyak 81 orang, dua di pesawat dan lima di Indonesia.

Selain itu, 11 pasien dirawat di Arab Saudi dan 3 jemaah haji di Indonesia.

“Kesebelas pasien yang saat ini dalam perawatan pemerintah Saudi tersebut akan dipulangkan sesuai jadwal penerbangan reguler setelah jamaah sudah pulih dan siap melakukan perjalanan,” jelas Rizal.

Secara umum perjalanan udara menuju haji, khususnya dari Surabaya, tidak menemui kendala berarti. Namun, lanjut Rizal, pada tahun depan prestasi tersebut akan ditingkatkan demi transportasi haji yang lebih baik.

Rizal menambahkan, rombongan (kloter) jamaah haji terakhir meninggalkan Surabaya pada Senin (22/7).

Sebanyak 333 jemaah kloter (pakaian) terakhir asal Pamekasan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik pulang dengan selamat setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya dengan menggunakan Saudi Arabian Airlines.

Rizal meyakinkan, kepulangan jemaah haji ke-106 berlangsung baik, aman dan memenuhi segala aspek keamanan. Hal ini tidak lepas dari koordinasi dan sinergi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan angkutan udara haji 2024.

Ia mengatakan, koordinasi angkutan haji antar instansi dan pemangku kepentingan terkait seperti imigrasi, Kementerian Agama, penyelenggara bandara, dan maskapai penerbangan di Surabaya berjalan dengan baik.

“Ke depan, proses awal yang mencakup aspek keamanan dalam penerbangan perlu dievaluasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menginformasikan barang-barang apa saja yang tidak boleh dibawa ke dalam pesawat. Prosesnya akan berjalan lebih cepat. dan lebih baik lagi,” kata Rizal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours