Kemenhub mengkaji pelatihan terbang di area pegunungan tropis

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Cayman Hub) sedang mengevaluasi pelatihan penerbangan di kawasan pegunungan tropis yang belum tersedia di Indonesia.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU) Kementerian Perhubungan Ahmed Sitio Prabu mengatakan, bersama BPSDMP Poltech Bang Jayapura dan API Baniwangi, Satgas Ditjen Perhubungan Udara dengan dukungan dari Mengevaluasi penyelenggaraan latihan penerbangan di wilayah pegunungan tropis.

Tujuannya agar ke depan menjadi wajib bagi pilot yang akan beroperasi di wilayah pegunungan tropis.

“BPSDMP terus melakukan pelatihan sumber daya manusia khususnya pilot yang akan terjun di bidang penerbangan gunung yang harus memiliki sertifikat terbang gunung di Indonesia, sebagai langkah awal, salah satunya adalah pilot/instruktur penerbangan. “Politeknik Penerbangan Jaipura saat ini diakui oleh Kementerian Perhubungan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan penerbang gunung di Indonesia,” kata Ahmad di Jakarta, Rabu. Ditunjuk sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan.”

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan juga memiliki aturan yang baru disahkan pada 9 Agustus 2024, yakni Peraturan DJPU PR 29 Tahun 2024 dari Dirjen Perhubungan Udara tentang Petunjuk Teknis Operasional Part 120. 09 (Surat Edaran Nasehat Part 120-09) Tentang Operasi Penerbangan di Daerah Pegunungan Tropis.

“Peningkatan Kemampuan SDM Penerbangan Pegunungan untuk Transportasi Maju Kepulauan Baru” melalui Program Pelatihan Pilot Kawasan Pegunungan yang mewakili berbagai sumber daya di bidang penerbangan pegunungan. Hal ini diharapkan dapat memungkinkan kerjasama melalui peraturan dan peruntukan yang tepat untuk pelatihan penerbangan di pegunungan tropis.

Ia juga berharap kedepannya pelatihan ini menjadi wajib bagi pilot yang akan beroperasi di kawasan pegunungan tropis dan harus memiliki sertifikat kemampuan terbang gunung.

Beliau mengatakan, “Saya sangat yakin bahwa terbang gunung akan menjadi wajah baru transportasi di masa depan, terutama untuk meningkatkan konektivitas dan keselamatan di daerah pegunungan, khususnya di daerah 3T dan masa depan kejayaan Indonesia.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours