Kemenhub mengusulkan tambahan anggaran Rp7,68 triliun untuk 2025

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 7,68 triliun pada tahun 2025 untuk mendukung sejumlah proyek prioritas yang tidak masuk dalam pagu anggaran.

Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk penyempurnaan semua jenis pilot project, termasuk transportasi, pengoperasian, dan pemeliharaan. pembelian infrastruktur kereta api dan bus sekolah.

Anggaran juga mengalokasikan pembelian dan pemasangan perlengkapan jalan; menyiapkan transportasi untuk hari raya, Natal dan Tahun Baru serta meningkatkan keterampilan transportasi masyarakat.

“2025. anggaran tahunannya sangat rendah. “Kami memahami hal ini terjadi hampir di seluruh kementerian dan lembaga, namun masih ada proyek prioritas yang tidak dapat dilaksanakan sesuai pagu anggaran yang tersedia,” kata Budi.

Berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Nasional/Presiden Bappenas tertanggal 19 Juli 2024, Kementerian Perhubungan menganggarkan 24,76 triliun naira untuk tahun 2025, lebih rendah 36 persen dibandingkan anggaran tahun 2025. Anggaran tahun 2025 sebesar Rp38,6 triliun.

Padahal, pagu kebutuhan Kementerian Perhubungan pada tahun 2025 mencapai Rp 80,63 triliun. Rinciannya antara lain Dirjen Perhubungan Negara Rp.

Budi menjelaskan berbagai proyek yang akan dilaksanakan dan dilaksanakan pada anggaran 2025, antara lain pembangunan infrastruktur dan infrastruktur baru, penyelenggaraan angkutan umum perkotaan di Medan dan Bandung, serta subsidi bersama di daerah pinggiran.

Selain itu, kegiatan yang dilakukan di bidang perkeretaapian adalah pembayaran atau pembayaran pelayanan kereta api Makassar-Parepare dan peningkatan keselamatan kereta api.

Kegiatan yang dilakukan di bidang pelayaran meliputi pembangunan, peningkatan, penggantian dan perbaikan pelabuhan serta pembangunan dan perbaikan sarana pelayaran dan komunikasi.

Kemudian, di bidang penerbangan, terdapat proyek untuk menutupi biaya pemeliharaan peralatan dan infrastruktur bandara, pengembangan bandara prioritas di kawasan industri (KI), dan pengembangan pesawat bandara untuk mendukung pengangkutan udara, perbatasan, bencana, dan isolasi. wilayah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours