Kemenhub siap tata ulang Stasiun Tangerang dengan fasilitas integrasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) siap menata fasilitas integrasi di persimpangan stasiun Tangerang pada tahun 2025.

Rencana pengembangan ini bertujuan untuk memudahkan pengguna angkutan umum dalam berpindah moda satu ke moda lainnya, kata Direktur Infrastruktur BPTJ Zamrides dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, rencana penataan fasilitas tersebut mengharapkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna angkutan umum dan pejalan kaki, sehingga pergerakan orang dan pandangan dapat terkoneksi dengan baik atau tidak terhambat.

“Tata letak fasilitas terintegrasi ini dirancang untuk memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi hijau,” kata Zamrides.

Ia mengatakan, fasilitas tersebut tidak hanya memudahkan akses, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Selain itu, fasilitas integrasi ini diharapkan menjadi daya tarik dalam penyediaan ruang publik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penggunaan angkutan umum kota, baik dari dan ke Stasiun Tangerang.

Menurut Zamrides, dengan adanya fasilitas ini, masyarakat akan lebih termotivasi untuk beralih ke transportasi umum, mengurangi penggunaan mobil pribadi, serta berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara di perkotaan.

Selain itu, penataan fasilitas terpadu ini juga akan memberikan titik perpindahan angkutan umum kota dan angkutan tambahan seperti angkutan umum, ojek, dan taksi online di kawasan stasiun Tangerang.

Penataan fasilitas integrasi di Stasiun Tangerang juga diharapkan menjadi trigger bagi pemerintah daerah untuk mulai menata kawasan TOD di Kota Tua Tangerang layaknya kawasan istimewa Jakarta.

“Kami ingin memastikan seluruh moda transportasi terhubung dengan baik, sehingga masyarakat memiliki pilihan transportasi yang lebih nyaman,” kata Zamrides.

Rencana restrukturisasi ini, kata Zamrides, merupakan bagian dari strategi BPTJ untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi umum di wilayah Jabodetabek.

BPTJ juga berkomitmen untuk melibatkan berbagai pihak dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek ini, termasuk pemerintah daerah, operator angkutan umum, dan masyarakat.

Zamrides mengatakan: “Partisipasi aktif semua pihak diharapkan dapat memastikan fasilitas integrasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours