Kemenhub upayakan kereta api angkut truk logistik di Sulsel

Estimated read time 2 min read

Maros, Sulawesi Selatan (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya memperkenalkan gerbong kereta api pengangkut logistik di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mempermudah pengangkutan barang ke tujuan. daerah.

Di Maros, Sulawesi Selatan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, Kamis, mengatakan pihaknya berupaya mengamankan kereta api untuk mengangkut truk pengangkut barang dari pabrik ke pelabuhan.

“Kami akan mencoba sesuatu yang berbeda di sini untuk pengangkutan barang. Kami mengangkut dengan konsep roll, jadi barang dari pabrikan langsung ke truk, dan truk yang mengangkut barang naik kereta, lalu ambil. ke pelabuhan,” katanya.

Risal mewadahi konsep akuisisi kereta api, dimana truk pengangkut barang akan diangkut dengan kereta api menuju pelabuhan.

Sesampainya di pelabuhan, sebagian truk menurunkan barang, namun ada juga yang langsung naik ke kapal.

Perusahaan kemudian juga memuat barang-barang dari pelabuhan ke truk-truk untuk mendukung operasi pabrik, seperti batu bara untuk bahan bakar semen dan banyak lagi.

Jadi konsep Roly truknya terisi penuh. Tinggal bawa produknya, pulang bawa produk pabriknya, entah itu batu bara atau lainnya, jelas Risal.

Ia mengatakan, sistem percontohan Rola akan membentang sepanjang 108 kilometer dari stasiun Ramang-Ramang hingga Garongkong. Akuisisi kereta api pengangkut gerbong logistik ditargetkan rampung pada 2024.

“Pilotnya di Sulsel, 108 km dari Ramang-Ramang sampai Garongkong. Ke depan kalau dilanjutkan dari Ramang-Ramang sampai Pelabuhan Baru, ke depannya bisa jadi,” jelasnya.

Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal Kementerian Perhubungan saat ditemui awak media di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/06/2024). ANTARA/Harianto Risal lebih lanjut menjelaskan, pihaknya ke depan akan memperkenalkan 20 rangkaian kereta datar yang mampu mengangkut 40 truk bermuatan barang.

Menurutnya, keberadaan konsep ini akan berdampak positif pada sejumlah aspek, seperti pencegahan kemacetan, pencemaran udara, kerusakan jalan, dan pemberhentian pengemudi truk di kawasan tersebut.

Risal menambahkan, konsep tersebut juga bertujuan untuk mendukung pergerakan logistik produk pertanian masyarakat Sulsel.

“Saat ini sudah terbentuk satu operator angkutan barang, yaitu Kereta Api Indonesia Timur. Pada dasarnya operatornya sudah ada. Dan konsep bagaimana persiapan peluncurannya, termasuk pembiayaan dan lain sebagainya, nomor B2B-nya antara operator dan pemilik. barangnya, membahas berapa biayanya, ”ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours