Kemenkes jelaskan pentingnya anak diimunisasi pada BIAS

Jakarta (ANTARA) – Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Dr. Prima Yosephine, M.K.M menekankan pentingnya vaksinasi anak sekolah dasar di bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).

“Mungkin banyak yang bertanya kenapa terus divaksin, penyakitnya tidak ada lagi,” kata Prima dalam diskusi yang dilakukan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.

Ia mengingatkan masyarakat harus memahami manfaat vaksinasi. “Untuk mencegah munculnya penyakit seperti campak dan rubella,” ujarnya.

Prima menjelaskan, vaksinasi yang akan diberikan pada BIAS ini dibagi menjadi dua kelompok, yakni vaksinasi HPV untuk siswa SD kelas 5 dan 6, serta booster cacar, rubella, dan difteri untuk anak kelas 1, 2, dan 5.

Vaksinasi campak, rubella, dan difteri diulangi pada anak di bawah usia 2 tahun.

Namun vaksinasi ini penting untuk kembali ke BIAS. Sebab, menurut Prima, vaksin yang diciptakan sebelumnya belum memiliki daya lindung terbaik.

“Kalau anak tidak minum BIAS, padahal sudah divaksin, pada usia tersebut sudah tidak terlindungi lagi, maka harus diberikan lagi,” ujarnya.

Sayang sekali, kata Prima, karena ia punya riwayat vaksinasi yang baik ketika masih kecil, namun karena orang tuanya tidak mengizinkan anaknya divaksin saat BIAS, maka anak-anaknya tidak terlindungi. Oleh karena itu, semua anak harus ikut BIAS.

Saat ini, untuk vaksin HPV untuk anak sekolah dasar (SD), perlindungannya sudah cukup kuat sehingga tidak perlu diulang.

Prima menjelaskan, BIAS akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan November, secara bersama-sama di seluruh Indonesia. Pada bulan Agustus, vaksinasi campak, rubella, dan HPV diberikan kepada siswa kelas 5 dan 6 di sekolah dasar.

Pada bulan November, vaksinasi difteri dan tetanus diberikan kepada seluruh anak kelas 1, 2, dan 5 sekolah dasar.

Jika anak tidak masuk sekolah pada hari vaksinasi, pihak sekolah akan meminta kepada orang tua dan membawa surat pemberitahuan agar anak dapat divaksinasi di puskesmas terdekat.

Prima juga menjelaskan BIAS tidak hanya diberikan kepada anak-anak yang sedang belajar. Anak-anak seusia yang tidak bersekolah juga akan menerima vaksinasi.