Kemenkeu: Anggaran IKN Rp42,5 triliun untuk kualitas infrastruktur

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antra) – Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rahmatravata mengatakan perlunya pemenuhan anggaran Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) pada tahun 2024 yang meningkat sekitar 1,9 triliun menjadi 42,5 triliun kualitas pembangunan infrastruktur IKN.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan anggaran pembangunan IKN sebesar Rp40,6 triliun berdasarkan APBN edisi Juli 2024.

“Jadi hal ini terutama disebabkan oleh kualitas bangunan, termasuk jalan tol. Oleh karena itu, pada pelaksanaan di lapangan ditemukan beberapa daerah yang memerlukan perkuatan bangunan dan jalan tol sehingga perlu dilakukan penambahan anggaran. ,” kata Isha dalam jumpa pers APBN edisi Agustus di Jakarta, Selasa.

Issa menjelaskan, penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur telah dipercepat pada tahun ini, mulai dari perbaikan halaman sekolah hingga puskesmas IKN.

Ia mengatakan, gedung-gedung tersebut harus segera diselesaikan untuk mendukung peralihan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.

“Juga diupayakan peningkatan kualitas, perbaikan sarana dan prasarana, sehingga kita bisa mengantisipasi kedatangan ASN pada tahun ini,” jelasnya.

Berdasarkan data APBN Indonesia, pagu anggaran IKN akan terus meningkat pada tahun ini. Pada bulan Februari, pemerintah menetapkan anggaran IKN sebesar Rp39,3 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp39,6 triliun pada bulan Maret, Rp39,8 triliun pada bulan April, dan Rp40,6 triliun pada bulan Mei.

Menteri Keuangan Sri Mulani Darwati mengumumkan realisasi anggaran pembangunan IKN mencapai Rp11,2 triliun hingga Juli 2024. Realisasi tersebut mencakup 26,4 persen dari pagu anggaran pemerintah tahun 2024 sebesar Rp42,5 triliun.

Jadi sepertinya pembayaran baru Rp 11,2 triliun untuk cap 2024 senilai Rp 42,5 triliun. Tapi bukan berarti belanjanya hanya Rp 11,2 triliun, penyerapannya tetap ada dan biasanya mempercepat pembayaran. pada kuartal ketiga atau kuartal terakhir (tahun 2024),” kata Sri Mulani.

Menurut dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memiliki sekitar 108 kontrak pembangunan senilai Rp 84,2 triliun, namun belum seluruh pembayaran terpakai.

Pak Bass (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) bilang, ada 108 paket senilai Rp 84,2 triliun. Sudah ditandatangani. Nah, penandatanganan kontrak bukan berarti uangnya dibayarkan karena harus mengantarkan, jadi kami akan bayar atau ada kesepakatan kontrak soal batas waktunya,” ucapnya.

Bendahara negara dalam konferensi pers mengatakan, total alokasi anggaran IKN tahun 2022-2024 sebesar Rp75 triliun. Realisasinya pada tahun 2022 sebesar Rp5,5 triliun, kemudian meningkat signifikan menjadi Rp27 triliun pada tahun 2023.

Realisasi klaster infrastruktur sebesar Rp9 triliun dari pagu Rp39,3 triliun, sedangkan klaster noninfrastruktur tercatat Rp2,2 triliun dari pagu anggaran Rp3,3 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours