Kemenkeu minta Geo Dipa gencarkan eksplorasi panas bumi

Estimated read time 2 min read

Banjarnegra, Jawa Tengah (Antara) – Kementerian Keuangan meminta PT GO Dipa Energy menggenjot kegiatan eksplorasi dan pengembangan sumur panas bumi untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi panas bumi di Tanah Air.

Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara mengatakan pada hari ulang tahun PT GO Deepa Energy (Persero), “GO Deepa merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang dirancang khusus untuk eksplorasi dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga panas bumi. ” meluncurkan program Corporate Social Responsibility (TJSL) Sinergi Penyelamatan DAS Seryu di Dieng, Banjarnegra, Jawa Tengah pada Minggu.

Energi panas bumi atau geotermal merupakan energi terbarukan yang sangat ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan karbon sebanyak pembangkit listrik tenaga minyak dan batubara, kata Suhasil.

Selain menyediakan listrik, energi panas bumi juga disebut sebagai bisnis masa depan karena mampu mengurangi emisi karbon.

Saat ini Jio Deepa mengoperasikan dua Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yaitu. WKP Dieng dan WKP Patuha masing-masing berkapasitas 55 megawatt (MW).

“Kami mendorong Geodipa untuk berkembang karena sumber daya panas bumi yang kita miliki banyak,” kata Suhasil.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Keuangan Jio mengingatkan Deepa untuk berperan dalam ekosistem perdagangan karbon yang akan menjadi bisnis besar di masa depan.

“Dengan panas bumi kita bisa mengurangi emisi lebih banyak dibandingkan menggunakan bahan bakar fosil sehingga kita juga meninggalkan jejak karbon. Karbon adalah masa depan,” kata Suhasil.

Menurut Wakil Menteri Keuangan, pengembangan energi yang mengarah pada keberlanjutan akan mengubah cara kita mengelola sumber daya alam.

“Lima puluh tahun yang lalu, pemegang izin kehutanan diperbolehkan menebang kayu untuk dimanfaatkan. Sementara pemegang izin kehutanan sekarang harus menjaganya, baru bisa dihitung jejak karbonnya,” ujarnya

Oleh karena itu, Suhasil menegaskan perlunya pemanfaatan sumber daya alam termasuk hutan dan energi panas bumi untuk menghemat emisi karbon karena ini akan menjadi bisnis masa depan.

Sekadar informasi, berdasarkan data Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Desember 2020), total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 GW atau 40 persen cadangan panas bumi dunia

Namun eksploitasi panas bumi di Indonesia sejauh ini baru mencapai 2,4 GW atau 10,19 persen dari potensinya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours