Kemenko Marves: Industrialisasi maritim berpeluang dikembangkan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan industrialisasi di sektor maritim memiliki peluang untuk berkembang, salah satunya komoditas rumput laut. “Subsektor yang perlu kita dorong adalah dari sisi industrialisasi, subsektor maritim masih sekitar 4,16 persen industri pengolahan maritim, kontribusi industri maritim masih sangat rendah,” kata Deputi Bidang Industri Maritim. Koordinasi Sumber Daya Maritim dalam Koordinasi. Menteri Marves Firman Hidayat dalam konferensi pers yang dipantau secara online di Jakarta, Selasa.

Indonesia, lanjutnya, memiliki 12 juta hektare wilayah laut yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Hingga saat ini baru 0,8 persen lahan budidaya yang dimanfaatkan untuk alga.

Angka ini relatif rendah bila dibandingkan dengan Jepang dan Filipina. Pasalnya, secara geografis Indonesia mempunyai keunggulan yaitu matahari bersinar sepanjang tahun sehingga rumput laut bisa dipanen sepanjang tahun.

“Dibandingkan Filipina, mereka punya angin puting beliung, kami tidak, jadi tentu saja lokasi kami punya keunggulan,” ujarnya.

Alga dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, antara lain biostimulan untuk mengurangi subsidi pupuk, produk pangan, plastik biodegradable bahkan campuran biofuel untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar impor.

Selain itu, Firman mengakui sumber daya kelautan berupa gelombang, energi pasang surut, dan angin belum dimanfaatkan untuk energi baru terbarukan.

Dengan demikian, potensi ekonomi maritim semakin terbuka dan dapat dikembangkan melalui penelitian dan pemanfaatan teknologi yang dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga kita dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya maritim dengan mengedepankan aspek keberlanjutan sesuai konsep blue. ekonomi.

Menurutnya, dampak jangka panjang ini penting karena bisa berdampak pada kehidupan di dunia. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa 90 persen air bumi berada di laut, yang mampu menyerap 50-80 persen oksigen dan menyerap 30-70 persen karbon dioksida, serta menyerap 90 persen kelebihan daratan. panas

“Jika kita tidak menjaga (kelestarian) laut maka tidak akan ada kehidupan di bumi ini, oleh karena itu aspek keberlanjutan penting untuk dijaga,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours