Kemenkominfo bakal latih 1 juta talenta soal keamanan siber

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memberikan pelatihan keamanan siber kepada satu juta masyarakat Indonesia melalui online academy, program penguatan keamanan siber.

Dengan memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Departemen Komunikasi dan Informasi, akademi online ini berfokus pada pengembangan pengetahuan penting tentang keamanan siber dan keterampilan praktis bagi individu dan usaha kecil untuk memastikan mereka lebih siap bersaing dalam melindungi dunia yang semakin digital. .

“Berinvestasi pada sumber daya manusia adalah hal yang paling penting karena kebutuhan akan talenta terampil di bidang keamanan siber semakin penting,” kata Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), saat memperkenalkan program tersebut di media center. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis.

Inisiatif ini juga akan mendukung dan meningkatkan kemampuan keamanan siber Indonesia baik bagi para profesional yang ada maupun talenta baru. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah spesialis keamanan siber.

Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjuk Indosat dan Mastercard sebagai mitra untuk menyelenggarakan pelatihan keamanan siber yang komprehensif.

Peserta program ini nantinya akan mendapatkan sertifikasi jika berhasil menyelesaikan pelatihan. Pelatihan yang tersedia akan meningkatkan keterampilan utama yang dibutuhkan dalam perekonomian digital saat ini, seperti: Misalnya, inventaris perangkat, mengelola pembaruan perangkat lunak dan keamanan online, melindungi dari serangan phishing dan malware, serta mengamankan data bisnis melalui pencadangan.

“Peserta pelatihan ini tidak terbatas pada tingkat dasar saja, tetapi juga mengakses modul-modul pada tingkat yang lebih tinggi atau dengan topik yang lebih spesifik,” tambah Budi.

Meskipun jumlah profesional keamanan siber akan meningkat sebesar 12,6 persen antara tahun 2022 dan 2023, ia mengatakan terdapat kekurangan global terhadap hampir empat juta profesional keamanan siber.

Di sisi lain, jumlah talenta keamanan siber di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 11,8 persen atau lebih dari 960.000 pekerja pada tahun 2023. Namun, kawasan Asia Pasifik secara keseluruhan masih memiliki kekurangan talenta sebanyak 2,5 juta orang.

Berdasarkan kajian ketersediaan dan permintaan talenta digital Indonesia pada tahun 2023 hingga 2030, rata-rata permintaan talenta digital Indonesia adalah 458.043 orang per tahun.

“Program ini merupakan upaya mencetak satu juta talenta digital dalam lima tahun ke depan, dengan target 200.000 talenta digital per tahun. Sasaran utama kami adalah masyarakat luas dan UKM, pengusaha atau pelaku ekonomi,” kata Budi Arie.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours