Kemenkop UKM berharap Entrepreneur Hub ciptakan lapangan kerja baru

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berharap Program Entrepreneurship Center yang merupakan sarana membangun ekosistem kewirausahaan Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru yang kreatif, inovatif, dan berkualitas.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sedang menata ulang pusat kewirausahaan gelombang ketiga di Bali dan Nusa Tenggara, dengan fokus pada sektor usaha fesyen, budidaya perikanan, pertanian, dan teknologi.

Siti Azizah, Wakil Kepala Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan program tersebut diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mempercepat pencapaiannya. Target tingkat kewirausahaan Indonesia sebesar 3,95 persen pada tahun 2024.

Siti mengatakan terdapat potensi komersial yang sangat besar untuk perbaikan dan pengembangan tanaman, terutama untuk produk fesyen, akuakultur, pertanian, dan teknis.

Dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke daerah, mereka mempunyai peluang untuk menjual produknya di pasar global.

“Bali dan Nusa Tenggara memiliki potensi yang besar sehingga pertumbuhan kewirausahaan harus kita dukung, apalagi Bali merupakan pintu masuk wisatawan mancanegara untuk memanfaatkan potensi tersebut,” ujarnya.

Program Entrepreneurship Hub 2024 yang diikuti oleh 170 wirausaha muda ini diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, aliran pendapatan negara dan sektor-sektor unggulan khususnya di Bali dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Industri Kecil Menengah Kota Denpasar I Dewa Made Agung mengapresiasi Kementerian Koperasi dan Industri Kecil Menengah yang aktif melakukan berbagai program pembinaan dan pelatihan bagi pengusaha di Bali.

Kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat bagi pengembangan kewirausahaan di sektor ini serta untuk meningkatkan kapasitas pribadi dan profesional.

Menurutnya, sejak tahun 2009, Pemda Bali telah melaksanakan berbagai program kewirausahaan, salah satunya memfasilitasi kreativitas dan inovasi generasi muda melalui program Wirausaha Muda (WDM). Melalui platform WMD ini, para wirausaha muda secara rutin didukung untuk menjalankan bisnisnya.

“Mereka sudah kami latih, bekerjasama dengan berbagai pihak. Sekarang sudah ada inkubator bisnis. Kami yakin para pengusaha akan mendapat manfaat besar dari pertemuan seperti itu,” kata Med.

Sementara itu, terkait permasalahan pendanaan yang sering dihadapi oleh pelaku usaha, Didi Diersa, CEO platform crowdfunding FundEx Securities, mengatakan kini UMKM atau startup semakin mudah mencari pembiayaan melalui crowdfunding sekuritas.

Namun meski dipermudah, ia berharap UMKM atau start up tetap memilih bermitra karena masih banyak platform security crowdfunding yang sudah beroperasi namun belum menyelesaikan formalitas hukum sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi pelaku usaha.

“Dalam mencari dana melalui crowdfunding sekuritas, harus ada izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika tidak punya izin, jangan pernah melakukan transaksi karena menyangkut kepercayaan dan menjamin keamanan usaha,” kata Didi.

Tahun ini, Entrepreneurship Center juga menawarkan serangkaian peluang networking dan sesi workshop yang diisi oleh pembicara dari para ahli dan praktisi dengan berbagai topik mulai dari masalah keuangan, strategi pemasaran dan pengembangan bisnis hingga upaya memasuki pasar ekspor.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours