Kemenkop UKM gandeng PP Aisyiyah dalam pemberdayaan UMKM perempuan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Pengurus Pusat (PP) Isiah untuk memperkuat kekuatan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan, dengan menciptakan ekosistem usaha mulai dari produksi, keuangan, penunjang segalanya hingga ketersediaan. offtaker

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan hal tersebut usai penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM tentang pemberdayaan UMKM perempuan dan “seperti yang dilakukan Grameen Bank di Bangladesh yang berbasis pada ribuan pengusaha perempuan. diterima Kementerian di Jakarta pada

Berdasarkan data BPS tahun 2021, 64,5 persen dari seluruh UMKM di Indonesia, khususnya sektor usaha mikro, dikelola oleh perempuan.

Menurut penelitian Sasakawa Peace Foundation dan Dahlberg juga mencatat persentase perempuan wirausaha di Indonesia cukup tinggi, hingga 21 persen.

Pak Teton mengatakan ini adalah kesempatan untuk mengembangkan karir perempuan, khususnya di bidang globalisasi dan teknologi.

Teten mengatakan perempuan pengusaha bisa mendapatkan pendanaan untuk berwirausaha melalui program Mekar dari PT Permodlan Nasional Madani (PNM), lembaga keuangan untuk usaha mikro. Pelanggan pembuatnya kini telah mencapai 15 juta.

Menko UKM berharap kegiatan ekonomi yang dilakukan Aisiyah dapat melahirkan wirausaha perempuan yang produktif, mandiri, dan berdaya saing di pasar global. Ditekankan pula pentingnya pemberdayaan koperasi sebagai agregator dan penggerak UMKM.

Menurutnya, peran koperasi sangat penting dalam membangun lingkungan usaha masyarakat atau UMKM untuk mampu mengintegrasikan dan memperkuat sistem pasokan industri nasional.

Dikatakannya, Koperasi sangat penting bagi pelaku UMKM untuk fokus pada peningkatan kualitas produksi, sedangkan fungsi lain seperti penyediaan bahan baku dan pemasaran produk adalah urusan koperasi.

Dalam kesempatan yang sama, Letjen TNI Isiah Salamah Orbaniyah, PP Isiah Salamah Orbaniah menjelaskan, kesepakatan tersebut akan menyempurnakan langkah pemberdayaan UMKM perempuan di masyarakat agar berdaya saing melalui dukungan usaha dan pelatihan.

“Tujuannya adalah mampu mengembangkan usaha yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” kata Salamah.

Salamah menambahkan, Aisiyah mempunyai program yang diberi nama BUEKA atau Pengembangan Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisiyah. Sebagai gerakan membangun kekuatan ekonomi umat, BUEKA bertujuan untuk memperkuat semangat kewirausahaan melalui pembinaan UMKM. Saat ini, setidaknya terdapat 3.200 BUEKA di seluruh Indonesia.

Selain produksi berbagai produk, BUEKA juga memberikan bantuan pengurusan izin usaha Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) beserta barang dan jasa sebagai jaminan mutu produk.

Aisiyah juga berperan membantu mereka menumbuhkan pemahaman, kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan produk ekonomi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours