Kemenkop UKM mendukung pelaku UMKM di tengah penurunan daya beli

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) terus memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi menurunnya daya beli masyarakat.

“Memperkuat akses pasar dalam negeri bagi para pelaku UMKM, termasuk salah satunya melalui INABUYER, yang secara khusus menghubungkan UMKM dengan rantai pasok pemerintah dan BUMN, khususnya di sektor terkait,” kata para pejabat Menteri Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM tersebut. Riza. Damanik, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, hal ini dapat membantu UMKM mengakses pasar yang lebih besar dan stabil.

Selain itu, kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Beli Produk Lokal digalakkan untuk mendorong masyarakat memilih produk lokal sehingga memperluas pasar dan meningkatkan permintaan produk UMKM, ujarnya.

Penurunan daya beli akibat deflasi pada September 2024 sebesar 0,12 persen. Kondisi ini tentu berdampak pada melemahnya perekonomian, termasuk terhadap pendapatan para pelaku UMKM.

Deflasi disebabkan oleh penurunan harga beberapa produk makanan dan kelebihan pasokan, terutama pada kelompok belanja makanan, minuman dan tembakau.

Seperti diketahui, sektor makanan dan minuman mendominasi UKM dengan sekitar 1,7 juta unit usaha dan menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja. Deflasi ini berdampak besar pada industri makanan dan minuman di kalangan UMKM.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan deflasi pada September 2024 sebesar 0,12 persen (m/m/mtm), melanjutkan tren deflasi selama lima bulan berturut-turut, didorong oleh penyesuaian sisi penawaran makan.

Tren deflasi terjadi sejak Mei 2024 dan berlanjut hingga September. Rekor deflasi pada September 2024 merupakan deflasi terdalam yang pernah tercatat dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir.

Plt Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan penurunan harga bahan pangan yang berfluktuasi secara umum berkontribusi terhadap deflasi selama lima bulan terakhir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours