Kemenkop UKM mengajak 14 investor perkuat pembiayaan UKM

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengundang 14 investor untuk memperkuat pembiayaan dan investasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) agar usaha kecil menjadi bagian dari Medium Enterprise Expo Crowdfunding Investment Financing (SME) ) Epic) Program) 2024 bekerjasama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK)

Investor dan mitra tersebut antara lain Saratga Invesma, Intra, UMG IDELAB, Shafiq Securities Crowd Funding, Superkey Consulting Group, Tokomate Nusantara, Bank Saria Indonesia, Bank DKI Saria, Bank Mundiri, Investor Swasta, Spill Venture, Irwin RI, Kaden Indonesia dan Bank. Mega

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Pj Sekretaris Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Timi Satyaprasma mengatakan, fokus dan tujuan program tersebut adalah memberikan pembiayaan, investasi, dan bantuan kepada UKM dan start-up ketika mencari pelanggan potensial.

Peserta UKM juga akan menerima berbagai kegiatan seperti lokakarya, penilaian pendanaan independen, pelatihan presentasi dan jaringan bisnis dengan berbagai jenis lembaga keuangan.

Tammy mengatakan: “Kami berharap security crowdfunding, venture capital, private investor, angel investor, bank dan partner yang ada di sini dapat membuka dialog dan membawa UMKM menjadi yang terdepan di kelasnya. Mereka dapat memberikan peluang untuk tumbuh.”

Tammy berpendapat, kendala utama UMKM dalam mengakses pembiayaan adalah buruknya kondisi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIC) dan suku bunga perbankan.

Oleh karena itu, mereka meyakini perlunya penguatan inisiatif kebijakan pembiayaan UKM, termasuk skema pembiayaan rantai pasok UKM sesuai amanat PP7/2021.

Selain itu, Tammy berpendapat UMKM perlu menerapkan Advanced Credit Scoring (ICS) untuk menjadi alternatif credit score selain bunuh diri.

Bahkan, menurut Tammy, pihaknya akan menggalakkan pembiayaan purchase order (PO) melalui platform crowdfunding dalam mengalokasikan belanja pemerintah untuk UMKM.

“Meningkatkan akses pembiayaan dan investasi bagi UKM memerlukan dukungan masif dari semua pihak,” kata Tammy.

Direktur Eksekutif Yayasan INOTEK, IVI Engrini menjelaskan, program SME Epic yang telah berjalan sejak Mei 2024 ini memberikan pendampingan dan dukungan kepada 150 UKM terpilih. Dengan program SME Epic, Innotech membantu UKM mengisolasi operasi mereka dan menilai kebutuhan pembiayaan masing-masing.

Kali ini, 26 UKM regional di Jawa Barat, Jabodabaek, dan Sumatera yang bergerak di bidang usaha bahan baku kelapa, industri kreatif, makanan dan minuman, fesyen dan teknologi, termasuk kebutuhan investasi Rp 36 miliar, ikut serta dalam penyambungan bisnis tersebut.

“Lembaga keuangan yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari perbankan, modal ventura, investor swasta, angel investor, crowdfunding, dan calon pembeli,” kata Ivy.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours