Kemenkop UKM promosikan RPB Indonesia pada forum APEC di Peru

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Rumah Produksi Bersama (RPB) Indonesia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Peru melakukan promosi pada Forum Pertemuan Kelompok Kerja UMKM (SMEWG) APEC ke-58 pada 9-13 September 2024 di Pucallpa.

Berbicara dalam forum seminar, Rabu (11/9), Pakar Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik mengatakan RPB diciptakan untuk memberikan akses teknologi kepada pelaku UMKM Indonesia. Dimungkinkan untuk menghasilkan produk-produk inovatif.

“Untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi, menjaga kelestarian lingkungan, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik, UMKM memerlukan akses terhadap inovasi dan teknologi,” kata Risa Domanik dalam siaran pers Kementerian di Jakarta, Kamis.

Pada acara yang dihadiri delegasi APEC yang bertanggung jawab di bidang UMKM, Riza mengatakan kehadiran RPB penting mengingat sebagian besar pemilik usaha di Indonesia adalah pelaku usaha kecil, modal kecil, dan akses informasi terbatas. Bahan mentah dan sumber daya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia telah menyiapkan pilot project rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi.

“RPB mempertemukan usaha kecil dan mikro yang memproduksi barang konsumsi lokal terbaik untuk memperoleh teknologi yang diperlukan guna menghasilkan produk daur ulang yang bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Riza mengatakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat ini memiliki produk ekonomi lokal terbaik di setiap daerah, seperti bambu di NTT. Cokelat di Bali 12 RPB juga tengah disiapkan untuk mendukung aliran produk lokal berkualitas seperti nilam di Aceh dan kulit di Harut. Jawa Barat.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat ini sedang membangun beberapa RPB sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk menyalurkan potensi daerah menjadi produk-produk berkualitas.

Ada delapan kursi RPB; Koperasi Pabrikan Komoditas Cabai Sumut wilayah Batu Bara; Kulit di wilayah Garut; Rotan di wilayah Sukoharyo. Susu di Yogyakarta; Jembrano, Kakao di Bali Karet Tanah Laut di Kalimantan Selatan; Garam di Pangkep, Sulawesi Selatan; dan bambu di Mangarai Barat, NTT.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours