Kemenkop UKM terus lakukan transformasi UMKM agar berdaya saing

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan Kementerian Koperasi dan UKM akan terus melakukan transformasi dan restrukturisasi UKM agar kontribusi UKM terhadap pertumbuhan perekonomian negara semakin meningkat dan berdaya saing.

Pada peluncuran Sistem Informasi Fungsional Pengembang Usaha di Jakarta, Rabu, Teten mengungkapkan sebagian besar usaha kecil dan menengah di Indonesia masih masuk dalam kategori usaha mikro dengan produktivitas rendah.

Kategori pemilik tunggal juga mencakup usaha mikro yang hanya berfungsi untuk memelihara dan membiayai kehidupan keluarga.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah hambatan seperti terbatasnya akses terhadap keuangan, teknologi, dan pasar.

“UMKM memang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan lapangan kerja, namun jika mereka terus bergantung pada ekonomi subsisten, maka akan sulit untuk memperluas kegiatan mereka,” kata Teten mengutip siaran pers kementerian.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun sejumlah program dan kebijakan. Salah satunya adalah mendorong lahirnya wirausaha baru yang memiliki produk dan model bisnis inovatif serta mampu bersaing di pasar global.

Selain itu, pemerintah juga berupaya mengintegrasikan usaha kecil dan menengah ke dalam rantai pasokan global. Saat ini, hanya 4,2 persen UKM Indonesia yang terintegrasi ke dalam rantai pasokan global, jauh di bawah Vietnam yang sebesar 24,6 persen.

“Usaha kecil dan menengah kita harus terhubung dengan industri. “Oleh karena itu, selain transformasi, restrukturisasi juga sangat penting guna melahirkan UKM baru dengan ekonomi baru,” tambah Teten.

Ia mengatakan, salah satu langkah konkritnya adalah dengan dibuatnya program Entrepreneurship Center yang menyasar mahasiswa dari berbagai universitas. Kami berharap program ini akan menghasilkan start-up berbasis teknologi dan riset baru yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kehadiran usaha kecil dan menengah tidak hanya harus menyerap tenaga kerja, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, pungkas Teten.

Menurutnya, dari sudut pandang beberapa negara, pembangunan usaha kecil dan menengah biasanya melibatkan produk dan model bisnis yang bisa mendunia.

“Jangan hanya memikirkan ekspor global, pikirkan bagaimana UKM dalam negeri bisa unggul dan bersaing dengan impor dari Tiongkok,” kata Teten.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours