KemenKopUKM lepas ekspor kerajinan anyaman lontar khas NTT

Estimated read time 4 min read

Larantuka, Flores Timur, NTT (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) mengumumkan ekspor seni tenun polos berwarna coklat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diproduksi oleh wirausaha sosial Du Aniam.

Tolong. Tami Satya Parmana, Wakil Direktur Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Tami Satya Parmana mengatakan, seiring menurunnya pasar dalam negeri, perlu dilakukan upaya untuk lebih meningkatkan ekspor kecil dan menengah.

“Kami berusaha membuka pasar luar negeri dengan mendorong produk-produk yang mungkin selama ini belum kita lihat. Menurut Flores, ada produk yang bisa diekspor.” Kabupaten Flores Timur ke Pasar Global di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.

Menurutnya, kerajinan tenun daun coklat Du Anim memiliki keunggulan tersendiri.

Selain mampu menggerakkan pasar lokal dan global, produk Du Anyam juga menjadi salah satu bentuk kewirausahaan sosial yang sukses dalam pemberdayaan perempuan di NTT.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki memuji perjalanan 10 tahun Du Anyam yang berhasil mengantarkan kiprah perempuan wirausaha khususnya ibu-ibu di Larentuka, Flores Timur hingga kancah dunia.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi KemenKopUKM untuk mendukung dan mengembangkan wirausaha muda, termasuk perempuan.

“Peranan Do Aniam patut kita syukuri. Do Aniam mampu menjadi hub yang menghubungkan dan mendukung artis-artis perempuan NTT di desa hingga pasar yang lebih luas, serta memberikan dampak ekonomi kepada perempuan di desa-desa terpencil dan turut membantu melestarikan warisan budaya.

Selain itu, Teten menambahkan, kemitraan strategis antara Du Anyam dan KemenKopUKM menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dapat bekerja sama dengan wirausaha sosial yang akan menjadi kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.

KemenKopUKM juga melaksanakan program peningkatan kapasitas kewirausahaan dengan memfasilitasi pelatihan kewirausahaan melalui lembaga inkubator, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, serta pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kabupaten, dan kabupaten.

“Saya mengajak pemerintah daerah untuk menggali dan mengembangkan potensi atau keunggulan daerahnya. Misalnya apa yang dilakukan Doanim yang baru dibentuk untuk menciptakan perekonomian baru yang bernilai tinggi agar produknya diterima. daun palem yang ditenun dari pohon palem.

Di tempat yang sama, pendiri Du Anyam, Hanna Keraf menambahkan, Du Anyam selalu percaya bahwa potensi tenun NTT dapat menjadi kekuatan besar yang tidak hanya memperkuat perekonomian lokal tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan.

Bagi masyarakat NTT, khususnya di Pulau Rota dan Sabu, pohon palem mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sana. Khasiat lontar yang luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan bahkan membuat masyarakat setempat menyebutnya sebagai pohon kehidupan.

“Dengan memanfaatkan ketrampilan menganyam daun lontar yang diwariskan secara turun temurun, kita tidak hanya menciptakan produk yang bernilai, namun juga memberikan peluang dan peluang bagi perempuan untuk mengambil keputusan sendiri, menjadi pemimpin bahkan merencanakan masa depan mereka. Begitu juga dengan kita dan anak-anak kita,” ucapnya. .

Hingga September 2023, Du Aniam telah mengirimkan 13 kontainer produk untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional.

Produk tenun lontar asal NTT kini sudah ada di 52 negara dengan target penjualan lebih dari 450.000 pada tahun 2028.

Saat merefleksikan perjalanannya selama satu dekade, Du Aniam tetap berkomitmen pada nilai-nilai inti seperti pemberdayaan perempuan, keberlanjutan, dan pelestarian budaya.

Perjalanan 10 tahun ini juga menjadi bukti bahwa Du Aniam sebagai wirausaha sosial masih mampu bertahan hingga saat ini dan teguh pada komitmen awal.

“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan keterampilan para penenun, perluasan pasar dan inovasi produk.” “Di masa depan kami akan terus berupaya untuk berkontribusi terhadap ekonomi hijau yang berkelanjutan.”

Sementara itu, Mona Monika, Head of Marketing and Strategic Relations DBS Indonesia, mengatakan sejak menerima dana hibah dari DBS pada tahun 2017, Du Aniam telah mampu memanfaatkan potensi besarnya untuk memberikan dampak sosial yang positif melalui pemberdayaan perempuan. Khususnya di wilayah NTT.

“Dengan dukungan DBS Duy Ayam Foundation, kami dapat mewujudkan percikan dampak sosial yang positif, pemberdayaan perempuan, peningkatan standar hidup dan mendorong keberlanjutan,” kata Mona Monica “melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab.”

Plt Bupati Flores Timur Solastri Raside mengatakan Du Aniam telah berperan nyata dalam mengembangkan kewirausahaan perempuan di Flores Timur.

Ia pun yakin Du Aniam akan menjadi platform yang dapat meningkatkan perekonomian para ibu di Flores Timur.

“Untuk mendukung Du Anyam, kami melalui Dinas Perkebunan telah menetapkan kebijakan untuk melakukan penanaman kembali pohon palem agar pohon tersebut tidak punah dan tumbuh permanen di Flores Timur,” kata Solastri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours