Kemenlu mendorong ekspor produk perikanan Labuan Bajo NTT

Estimated read time 2 min read

Labuan Bajo (Antara) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah mempromosikan produk perikanan asal Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dijadikan komoditas ekspor melalui Indonesia Gastrodiplomacy Program Series. Sebanyak 23 duta besar asing (dubes) mengikuti rangkaian Indonesia Gastrodiplomacy di Labuan Bajo yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Pemprov NTT, Pemerintah Kabupaten Mangarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) . dan Perusahaan Pengembangan Pariwisata InJourney (ITDC). “Mungkin kita bisa mendorong ekspor hasil perikanan kita ke negara-negara tersebut,” kata Annie Nigeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, di Labuan Bajo, Jumat.

Dijelaskannya, Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan inisiatif Kementerian Luar Negeri untuk mendukung kampanye nasional Indonesia Rempah-Rempah Dunia, agar dunia mengetahui rempah-rempah dan kuliner yang terdapat di Indonesia.

“Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi regional di Indonesia yang mempunyai kekayaan rempah-rempah dan lain-lain yang luar biasa, semuanya diambil langsung dari sini, ikan-ikannya, lalu makanan lautnya, sayur-sayurannya dan semuanya diambil dari NTT dan diolah. Sedemikian rupa .dan rasanya luar biasa,” ucapnya lagi

Ia juga menyebutkan bahwa puluhan duta besar asing memiliki makanan khas Labuan Bajo dan makanan angkatan laut Flores yang disajikan di dapur Kampung Ujung, dan ia juga berharap para duta besar dapat mempromosikan potensi perikanan yang ada di Labuan Bajo.

“Saat UMKM pindah ke sini, mereka pergi melihat perikanan apa saja yang ada di sini,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi dan UMKM Mangarai Barat (Disnakertranskopumkm) Theresia P Asmon mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada diplomat asing yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Ia menambahkan, 11 menu seafood tersebut merupakan sumbangan duta besar luar negeri dari 12 pelaku kuliner UMKM Labuan Bajo.

“Untuk bahan baku pangan seperti udang, ikan, dan lain-lain serta bumbu-bumbu, 100 persen dari Labuan Bajo,” tegasnya.

Melalui kegiatan tersebut, ia menyampaikan dampak langsung pelaku UMKM bidang kuliner di Labuan Bajo adalah meningkatkan kualitas menu dan pelayanan kepada pengunjung dan wisatawan.

“Oleh karena itu, para praktisi kuliner mencermati menu-menunya, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan,” tambahnya. Baca juga: Edukasi dan Promosi Manajemen Bisnis UI di Kabupaten Belu NTT

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours