Kemenparekraf Akselerasi Pembiayaan Teknologi Finansial bagi Pelaku Parekraf

Estimated read time 3 min read

Yogyakarta – Untuk mengoptimalkan momentum percepatan transformasi digital bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekap menargetkan percepatan penyaluran dana melalui Roadshow Fintech Finance for Tourism dan Ekonomi Kreatif 2024 di Yogyakarta (FIFTY). terorganisir. Diperuntukkan bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif melalui teknologi keuangan Peer to Peer Lending (P2P) dan sekuritas crowdfunding yang berlisensi OJK.

Dalam sambutannya, Rizki Handayani, Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan salah satu kendala utama pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif adalah terbatasnya akses terhadap pembiayaan.

“Tujuan dari program FIFTY adalah untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada operator di sektor Parekraf terhadap pembiayaan teknologi finansial melalui peer-to-peer lending dan sekuritas crowdfunding yang berlisensi OJK. Perusahaan bisa berkembang lebih cepat,” kata Rizki.

Per 31 Mei 2024, berdasarkan data OJK tahun 2024, terdapat 101 platform P2P lending berlisensi OJK dan 17 platform crowdfunding ekuitas/pemilik. Roadshow FIFTY di Yogyakarta ini dihadiri oleh 80 operator dari industri Parekraf, menurut Indriani Laratu, Ketua Kelompok Kerja Teknologi dan Pembiayaan dan Program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebelumnya telah dilakukan proses seleksi dari total 150 peserta.

Pada tahun 2024, program FIFTY akan bermitra dengan MBN Consulting dan beberapa platform pembiayaan teknologi finansial yang disetujui OJK, antara lain Bizhare.id, LBS Crowdfunding, FundEx, KoinWorks, dan ALAMI Sharia. Salah satu pembicara, Angara Hayun Anujuprana, Direktur Akses Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam artikelnya mengatakan, beberapa kendala yang dihadapi pelaku pariwisata dan industri kreatif antara lain kurangnya kapasitas sumber daya manusia dan akses permodalan. dan penguasaan sumber daya manusia. Kami berharap program FIFTY 2024 dapat membantu menyelesaikan ketiga permasalahan tersebut.

Selain Anggara Hayun, roadshow FIFTY di Yogyakarta menghadirkan beberapa pembicara lain, antara lain Rezza Zulkasi (CEO LBS Crowdfunding), Michael Chrismala (Business Acquisition Bizhare), Harza Sandityo (Senior Director dan Co-Founder ALAMI Sharia), dan Rafika Rahim. (CEO MBN Consulting), Novendy Chen (Co-founder dan CEO Olsera), Ahmad Faiz (Chief Business Development Mekari Jurnal).

Pemprov DIY juga mengapresiasi terselenggaranya FIFTY Roadshow 2024 di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengatakan teknologi finansial dan digitalisasi bisnis berperan penting dalam penciptaan. Kedepannya akan menciptakan lapangan kerja yang menghubungkan rantai nilai pariwisata dan ekonomi kreatif Yogyakarta.

Digitalisasi dan inovasi bisnis menjadi solusi berkelanjutan bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif global. Melalui FIFTY 2024, kami berharap dapat mempercepat penyaluran dana kepada pelaku sektor parekraf Indonesia sehingga dapat memberikan dampak dan manfaat seluas-luasnya bagi perkembangan sektor parekraf Indonesia dan mempercepat pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours