Kemenparekraf dukung Tabuik berkontribusi capai 1,5 miliar wisatawan

Estimated read time 2 min read

Kota Pariman (Antara) – Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenperekraf) berniat berkontribusi dalam mencapai target Indonesia sebanyak 1,5 miliar wisatawan nusantara dalam program Pesona Hoyak Tabuik Piyaman yang digelar di Sumatera Barat (Sumbar).

“Kemenparekraf sangat mendukung program Pesona Hoyak Tabuik untuk mencapai target 1,5 miliar wisatawan nusantara,” kata Wakil Menteri Perindustrian dan Investasi/Baprekraf Kemenparekraf Oni Yulfian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pariyaman, Minggu.

Hoyak Tabuik 2024 ini diceritakan oleh Oni Ulfian di puncak rangkaian Pesona Piaman yang berpusat di Pantai Gandoria, Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Begitu pula atraksi Hoyak Tabuik Piyaman juga diharapkan menjadi magnet mendatangkan 14,3 juta wisman ke Indonesia. Selain itu, agenda ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap tujuan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2024.

“Hanya melalui kolaborasi, adaptasi, dan inovasi yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, tujuan ini dapat dicapai untuk pariwisata nasional, internasional, dan peluang kerja,” ujarnya.

Terakhir, mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar ini mengajak masyarakat khususnya para pelaku usaha dan pelaku kreatif untuk terus menjaga kearifan dan budaya lokal yang hidup di masyarakat.

Ferialdi, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, secara terpisah mengatakan, pemerintah daerah menggelar kegiatan tahunan budaya dan pariwisata Pesona Budaya Tabuik pada 7 hingga 21 Juli 2024.

15 hari ini tidak hanya diisi dengan prosesi Tabuik namun juga berbagai kegiatan pendukung terkait budaya Tabuik dan Pariyaman.

Berdasarkan hal tersebut, Pj Wali Kota Pariyaman Roberia mengatakan, Pesona Hoyak Tabuik merupakan bagian dari prosesi yang panjang dan mempunyai jiwa filosofis masyarakat Pariyaman yang mendalam. “Yang masuk dalam program nasional tahun 2024 adalah Festival Budaya Hoyak Tabuik,” kata Roeria.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours