Kemenparekraf: Keragaman potensi daya tarik wisata Batu Putih Bawah

Estimated read time 2 min read

Manado (Antara) – Staf Khusus Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Perencanaan Restog Krishna Kusuma mengatakan, perbedaan bisa menjadi daya tarik wisata di Desa Batu Putih, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Di sini ada alam, antara lain pantai, patung Walrus, tari Gandi, tari Masampar, tari Mengkat, atau tari Kabasaran,” kata Restog pada acara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 di Desa Batu Putih Bawa, Kamis.

Selain wisata alam dan seni, peluang wisata lainnya mencakup budaya seperti budaya Maples, budaya Toluo, serta akomodasi atau makanan.

Untuk kuliner khasnya, kata Restog, di Desa Batu Puteh juga terdapat Rua Sambal, Keripik Pisang, atau Nugget Ikan yang juga menarik.

“Orang-orang yang akan melakukan perjalanan hendaknya mempunyai makanan, baik makanan ini atau dijadikan oleh-oleh. Kemasannya bagus, bahkan makanannya tidak hanya lokal tapi diselenggarakan oleh negara,” ujarnya.

Hal-hal tersebut, kata dia, akan menjadi titik baik dan kuat bagi pengembangan komunitas wisata.

Kerjasama dengan Kementerian Pariwisata Luar Negeri dan Ekonomi Kreatif serta pihak lain seperti Bank Indonesia saling memberikan kerjasama, memberikan dukungan terhadap bangunan dan prasarana serta kebutuhan khusus masyarakat pariwisata untuk mengembangkan produknya.

Desa Batu Putih Bawah merupakan salah satu dari 50 destinasi wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Desa Batu Putih Bawah ditetapkan sebagai salah satu desa wisata oleh Dinas Pariwisata Luar Negeri dan Ekonomi Kreatif Bumi Perkemahan Taman Wisata Alam Batu Putih.

Selain partisipasi pejabat dan pegawai Kemenparekraf, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Dr. Devi Tanos, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitong Pangkan Kapu dan pejabat terkait lainnya turut hadir. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours