Kemenparekraf luncurkan Senandung Dewi di Penglipuran Festival

Estimated read time 2 min read

Bangli (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Live Featured Event di Desa Wisata (Senandung Dewi) bertepatan dengan Festival Desa Penglipuran ke-11 /2024.

Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Franciscus Handoko di wilayah Bangli Bali, Kamis, mengatakan pemilihan lokasi peluncuran di Desa Wisata Penglipuran terkait dengan tujuan program tersebut.

Potensi event pariwisata yang signifikan di desa wisata seperti Penglipuran menjadi landasan Program Inovasi Senandung Dewi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ujarnya.

Menurut Fransiskus, potensi wisata di Desa Wisata Penglipuran sangat beragam, mulai dari keindahan alam, kebersihan, hingga hutan bambu.

Potensi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat desa dengan rutin menyelenggarakan acara budaya Festival Desa Penglipuran sejak tahun 2013, sehingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melihat acara seperti festival tersebut sebagai salah satu potensi desa wisata.

Diakui Paus Fransiskus, desa wisata yang dinobatkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) sebagai desa wisata terbaik tahun 2023 ini sungguh indah dengan suasana ekologisnya yang unik.

Prestasi dan inovasi tersebut mengantarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadikan Desa Wisata Penglipuran sebagai barometer pariwisata Indonesia.

“Saya berharap hal ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk melestarikan budaya dan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Usai peluncuran Senandung Dewi pada Festival Desa Penglipuran 2024, Fransiskus berharap upaya penggalian potensi melalui kegiatan festival dapat menular ke desa wisata lainnya sebagai bagian dari pelestarian budaya di daerahnya masing-masing.

Untuk bermitra dengan program terbaru ini, Kemenparekraf telah menyampaikan tiga bidang utama yaitu Sustainability, Scalability dan Marketability atau 3S.

Dijelaskan bahwa huruf S pertama mewakili seberapa berkelanjutan kegiatan tersebut bagi lingkungan, lingkungan sosial, budaya, dan perekonomian lokal.

S yang kedua adalah bagaimana kegiatan tersebut dapat ditingkatkan dan konsisten dari tahun ke tahun, dan S yang ketiga adalah menjual kapasitasnya sehingga dapat menarik wisatawan.

“Dengan adanya program Senandung Dewi ini diharapkan mampu mendukung pengembangan kapasitas kegiatan di desa wisata, dan yang kedua, meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara baik secara kualitatif maupun kuantitatif. desa melalui event tentunya citra positif menjadi modal,” kata Fransiskus.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours