Kemenperin dorong IKM pangan lakukan diversifikasi bahan baku lokal

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kecil dan menengah (IKM) melakukan diversifikasi produk pangan dengan menggunakan bahan baku lokal untuk menambah nilai.

“Industri pangan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, dan kami berharap produk pertanian bawah laut dapat dikembangkan di masa depan,” kata Yedi Sabaryadi, Direktur IKM Pangan, Mebel dan Bahan Konstruksi, Departemen Umum IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian. .

“Kementerian Perindustrian berupaya melakukan diversifikasi produk pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” kata Yedi di Jakarta, Jumat.

Yedi mengatakan, industri pangan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan industri pengolahan nonmigas. Pada triwulan I tahun 2024, sektor pangan memberikan kontribusi sebesar 39,91 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas.

Sedangkan kontribusi usaha kecil dan menengah sektor pangan sebanyak 1.682.969 unit usaha, menyerap 3.892.159 tenaga kerja dan 1,33% terhadap PDB.

Bahan baku lokal ini bisa menjadi pilihan untuk menjamin ketahanan pangan Indonesia. Menurut Yedi, masih banyak bahan pangan lokal yang belum dimanfaatkan dengan baik.

Bahan pangan lokal yang dapat diolah oleh usaha kecil menengah antara lain beras asam sebagai pengganti nasi, kana untuk mie, hongkong untuk biji-bijian, tepung beras dan sirataki hanjelly untuk yoghurt serta pakan talas sebagai bahan kue dan roti. Dan stik kentang jawa untuk aneka tepung.

Untuk bisa menilai bahan baku tersebut, Kemenperin juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam bidang keamanan pangan.

“Perkembangan industri pangan masih memiliki prospek yang besar, sehingga kita berharap kedepannya produk-produk pertanian berikut ini dapat diterima dengan baik di negara kita,” kata Yedi.

Untuk mempercepat penurunan produk pangan, lanjut Yedi, Kemenperin melaksanakan sejumlah program, yakni akselerasi usaha bagi usaha kecil dan menengah pangan lokal melalui Indonesia Food Innovation (IFI) 2024 berupa bantuan teknis dan jaringan perdagangan perkembangan. Dan sertifikasi sistem keamanan pangan.

Selain itu, meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal di sentra produksi, meningkatkan sistem keamanan pangan melalui penjaminan mutu atau HACCP untuk meningkatkan daya saing.

Kementerian Perindustrian juga melaksanakan program yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan di sentra produksi, seperti rehabilitasi sentra melalui dana alokasi khusus (DAK), serta bantuan sistem pangan dan ketahanan pasar.

Periklanan yang bertujuan untuk meningkatkan pasar melalui pameran juga dilakukan. Beberapa acara yang kami hadiri antara lain Food Hotel Indonesia, SIAL Interfood dan Trade Expo Indonesia. Selain itu, Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan akses pasar melalui kemitraan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours