Kemenperin pacu wirausaha baru di pesantren lewat Santripreneur

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perindustrian mendorong tumbuhnya pelaku industri atau wirausaha baru (WUB) di lingkungan pesantren dengan memanfaatkan sumber daya yang ada melalui Program Santripreneur. “Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk pengelola pondok pesantren, kami berharap dapat menciptakan ekosistem bagi pertumbuhan dan keberlanjutan UKM di Indonesia, serta pemberdayaan keuangan yang merata di seluruh Indonesia,” ungkapnya. kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Lainnya (IKMA) Reni Anita kepada Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya telah mendaftarkan 11.164 santri di 114 pesantren di Tanah Air dalam satu dekade terakhir.

Ia berpendapat pesantren mempunyai potensi strategis untuk menggalang ribuan WUB. Sebab santri yang memiliki keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan dapat mendukung pesantren sebagai agen pembangunan dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Pengembangan kewirausahaan di pesantren tidak hanya memberikan manfaat bagi individu yang terlibat, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal di sekitar pesantren,” kata Reni.

Ia mencontohkan Pondok Pesantren Miftahul Huda Afandi di Tasikmalaya sebagai salah satu Pondok Pesantren yang mendapat bimbingan teknis produksi dan fasilitasi mesin/peralatan mebel Industri Kecil Menengah (IKM) WUB. Kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan program Santripreneur 2024 pada tanggal 13-17 Juli 2024.

Yedi Sabaryadi, Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Konstruksi Kementerian Perindustrian menjelaskan, acara tersebut dihadiri sebanyak 20 santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Afandi, sehingga diharapkan dapat menjadi semangat. Pelaku Pertumbuhan Industri Mebel di Lingkungan Pesantren.

“Dengan adanya program ini, kami berharap para mahasiswa menjadi mahasiswa milenial, yakni mahasiswa yang mampu menghasilkan dengan baik perkembangan teknologi digital dalam pengelolaan unit usaha industri, yang pada akhirnya turut serta menciptakan lapangan kerja dan menebar manfaat yang berlipat ganda.”, Yedi Baca juga: Kemenperin 10 Ribu dari 2013 Kembangkan Lebih 100 Santripreneur BACA JUGA: Sandiaga Malang Minta Mahasiswa Kembangkan Konten Edukasi Digital BACA JUGA: KKP Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha di Sektor Perikanan Laut

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours