Kemenperin sebut harga gas industri tarik minat investasi di Batang

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan kebijakan harga gas industri melalui sejumlah kompensasi Harga Gas Bumi (HGBT) merupakan manfaat yang baik untuk menarik investasi unit pengolahan (konstruksi) di Batang. Jawa Tengah. Kepala Badan Pengelolaan dan Kebijakan Standar Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi dalam sambutannya di Jakarta, Kamis mengatakan, kebijakan harga gas yang menetapkan harga sebesar 6 dolar AS per juta british thermal unit (MMBTU) telah berdampak pada peningkatan harga gas. menarik perhatian salah satu eksportir keramik yaitu PT Rumah Keramik Indonesia untuk membangun pabrik di Batang. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan dukungan undang-undang dan insentif yang diperlukan, para pelaku industri akan terus mempunyai peluang untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing produk lokal,” ujarnya.

Dia mengatakan, pabrik yang dibangun seluas 360 ribu meter persegi per bulan, mampu menyerap tenaga kerja 500 orang.

Menurut dia, investasi miliaran rupiah tersebut diharapkan dapat mendorong pengusaha lain untuk menanamkan modalnya guna mendukung visi menjadikan Indonesia produsen baja keramik terbesar kelima di dunia.

Selain itu, pembangunan pabrik ini juga mampu memenuhi kebutuhan pasar keramik dalam negeri sesuai dengan program Promosi Penggunaan Hasil Manusia (P3DN).

Andi mengatakan pada tahun 2023, program P3DN mencatat komitmen pembelian barang dan jasa pemerintah untuk pendapatan dalam negeri sebesar Rp1.157,47 triliun, meningkat menjadi Rp1.428,25 triliun pada triwulan I 2024.

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan harga gas bumi tetap (HGBT) atau harga gas rendah di bawah US$6 per MMBTU untuk tujuh kelompok industri.

Hal itu disampaikan Menteri Eksekutif Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas stabilitas kebijakan HGBT di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7).

Saat ini ketujuh kelompok industri tersebut adalah industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan karet.

Sementara terkait permintaan agar program HGBT diperluas ke seluruh sektor industri, dia mengatakan masih dalam pertimbangan. Baca juga: PGN dukung pemanfaatan gas industri berkelanjutan Baca juga: Menteri ESDM tak menutup peluang perusahaan baru beli produk HGBT Baca juga: Asaki: Perluasan HGBT akan tingkatkan utilitas industri keramik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours