Kemenpora atur strategi agar Indonesia raih medali di Olimpiade Paris

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menetapkan strategi dengan memetakan cabang olahraga agar kontingen Indonesia bisa meraih medali di Olimpiade Paris 2024.

“Kami sedang melakukan pemetaan potensi olahraga dan memperbanyak cabang-cabang yang memiliki potensi,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Surono, dalam keterangan tertulis yang diperoleh wartawan.

Lebih lanjut Surono mengatakan, pemetaan ini dilakukan sesaat setelah Olimpiade Tokyo 2020 berakhir.

Lebih lanjut Surono menjelaskan, strategi utama Kemenpora adalah memberikan kesempatan di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatanas) sepanjang tahun bagi para atlet yang menunjukkan permainan, angka, dan potensi. Hal itu dilakukan dengan tujuan utama mengikuti SEA Games dan Asian Games pasca Olimpiade Tokyo.

Dengan sistem kualifikasi olimpiade yang berlaku saat ini yang menggunakan poin dan rangking pada ajang internasional, Surono menjelaskan Kemenpora mendorong para atlet untuk aktif mengikuti kompetisi atau kejuaraan internasional setiap tahunnya.

“Prestasi adalah sebuah proses.” “Kemenpora akan terus berupaya secara sistematis untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia,” ujarnya.

Upaya tersebut membuahkan hasil dan 29 atlet dari 12 cabang olahraga lolos ke Olimpiade 2024. Ke depan, Kemenpora mempercayakan pembinaan nasional bagi para atlet dengan kriteria yang jelas, yakni dengan cabang dan nomor yang berpeluang berprestasi. , Di Olimpiade.

“Kemenpora bekerja sama dengan para ahli dan PB (Administrasi Umum) untuk mengetahui cabang olahraga dan nomor mana yang berpeluang meraih sukses di Olimpiade,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Surono juga menegaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga masih menghadapi kekurangan anggaran. Oleh karena itu organisasi memberikan prioritas pada pengembangan atlet-atlet terbaik. Anggaran khusus untuk pelatihan jangka panjang dialokasikan mulai dari kelompok umur, meski saat ini Pelatnas fokus pada kuota.

Surono menyimpulkan, “Pembangunan masih terkendala masalah persaingan yang belum menjangkau kelompok umur.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours