Kementan Bersama KTNA Siap Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak seluruh pemangku kepentingan pertanian untuk turut serta. Hal ini termasuk Kontak Kunci Petani Perikanan (KTNA).

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Menton) Andy Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Menteri Pertanian Amran juga menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah di Indonesia.

Menteri Amran menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi krisis pangan global. “Perlu sinergi untuk mengembangkan pertanian,” kata Menteri Pertanian Amran, Sabtu (27/7/2024).

“Tanpa kalian semua, kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita harus bersatu. Kita akan menggerakkan dunia dan mewujudkan impian kita bersama menjadi keranjang pangan dunia,” lanjut Menteri Pertanian Amran.

Dipimpin Menteri Pertanian Amran, Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) KTNA meluncurkan Konferensi Utama KTNA 2024 dan Ekspo Nasional KTNA di Tanah Lat Tabanan Bali.

Mengusung tema “Bersama KTNA, Kita Dongkrak Produksi Lokal untuk Memberi Makan Bangsa”, rangkaian acara yang dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 29 Juli 2024 menampilkan pertemuan-pertemuan penting, diskusi, studi banding serta produksi dan teknologi. Pameran inovatif di Indonesia dengan 3000 peserta dari seluruh dunia.

Maksud dari Rapat Induk KTNA Tahun 2024 adalah untuk persiapan Rapat Induk dan Pameran Nasional KTNA Tahun 2024, agar tercipta koordinasi dan kesatuan antar pengurus dan pengurus Grup KTNA sehingga dapat bersatu dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu juga sebagai bahan informasi bagi peserta Temu Utama dan Eksposisi KTNA Nasional Tahun 2024.

Plt Kepala BPPSDMP Dadi Narsansi membuka acara mengucapkan terima kasih kepada Plt Gubernur Bali dan Bupati Tabanan yang telah mendukung, mendukung dan menjadi tuan rumah kegiatan konferensi utama dan KTNA Expo.

Dedi mengungkapkan, pelaksanaan Penas XVII tahun 2026 akan berlangsung di Provinsi Gorantalo. Oleh karena itu, dengan menjadi Pj Gubernur Gorantalo berarti daerah Gorantalo siap membantu pelaksanaan dan mensukseskan program Penas XVII.

Selain itu, Dedi mengatakan Indonesia adalah negara agraris, namun hal tersebut tidak tercermin dalam perilaku kita.

“Salah satu penyebabnya adalah produk kami tidak kompetitif dari segi harga dan kualitas produk,” jelasnya.

Dedi kembali menegaskan, tidak ada pertanian tanpa petani, petani milenial, penyuluh pertanian, dan KTNA. Negara yang mampu memproduksi pangannya sendiri adalah negara yang makmur.

Oleh karena itu, kita perlu bergerak secara revolusioner, radikal, dan masif demi ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, para penyuluh dan KTNA yang menjadi garda terdepan dalam pembangunan pertanian harus menjadi orang-orang yang inovatif, menjadi motivator dan penggerak di daerahnya, jelasnya. .

Selain itu, penyuluh pertanian dan KTNA harus menyediakan pupuk bersubsidi, mesin dan peralatan pertanian kepada petani sehingga petani kesulitan dalam mendapatkan input produksi.

“Tugas kita semua, para petani, penyuluh pertanian, KTNA, Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Kementerian Pertanian bagaimana membuat para petani kita tersenyum, berkesempatan menjual produk yang dihasilkan di sini dengan harga yang baik. Mesin dan KUR mudah,” pungkas Dedi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours