Kementan komitmen perkuat infrastruktur pangan nasional

Estimated read time 4 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemontan) berupaya memperkuat infrastruktur pangan, terutama untuk meningkatkan produksi beras dan mencegah krisis pangan.

“Intensifikasi tersebut dilakukan melalui pembangunan waduk, irigasi, mekanisasi dan penciptaan lahan pertanian baru, serta optimalisasi lahan basah yang saat ini terus ditingkatkan,” kata Kepala Departemen Humas dan Informasi Kementerian Pertanian. . Moch Arief Cahyono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Arif mengatakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya menerima Penghargaan Unggul bidang Teknik atas kontribusi dan dedikasinya terhadap pembangunan infrastruktur tanah air, khususnya sektor pertanian pada 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Andi Rukma Nurden, Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Indonesia, menyiarkan langsung refleksi dan komentar 10 tahun pemerintahan Jokowi di bidang konstruksi, infrastruktur, dan investasi pada Rabu, 31 Juli. Secara singkat.

Menurut Arif, Menteri Pertanian Amran akan memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur pertanian. Kementerian Pertanian akan terus memperkuat infrastruktur pertanian seperti pembangunan dan rehabilitasi irigasi, modernisasi dan mekanisasi pertanian, serta pembangunan infrastruktur dan jalan pertanian.

“Kementan bisa melakukan pembangunan besar-besaran di bidang infrastruktur pertanian karena anggaran Kementerian Pertanian tahun 2015 hingga 2017 sebesar 12,2 triliun 2 miliar. Arif menjelaskan, kegiatan seremonial tersebut meliputi perubahan anggaran pembangunan dan peningkatan infrastruktur pertanian.

Arif mengatakan, pada periode pertama kepemimpinannya pada tahun 2014 hingga 2019, Kementerian Pertanian berhasil merehabilitasi dan memulihkan irigasi sekitar 3,4 juta hektare. Hal ini mencakup irigasi baru dan perbaikan irigasi yang sudah ada.

Saat itu, Kementerian Pertanian juga mempercepat modernisasi dan mekanisasi pertanian dengan memberikan bantuan traktor, mesin pemanen, serta alat dan mesin (kendaraan) pertanian lainnya. Tercatat Kementerian Pertanian telah mendistribusikan lebih dari 300.000 mesin pertanian kepada petani di seluruh Indonesia.

Pada awal masa jabatan Amran, Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membangun waduk guna meningkatkan penggunaan air di bidang pertanian, terutama di daerah yang dilanda kekeringan. Sejak tahun 2014 hingga 2019, pemerintah berhasil membangun lebih dari 4.000 lubang bor di berbagai wilayah Indonesia.

“Terobosan ini dapat meningkatkan produktivitas lahan yang sebelumnya kurang optimal akibat kelangkaan air,” kata Arif.

Berbagai terobosan Amran di bidang infrastruktur pertanian turut berkontribusi dalam peningkatan produksi pangan. Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, dan 2020, serta swasembada jagung, bawang merah, kucai, ayam, dan telur.

Terobosan infrastruktur pertanian mempengaruhi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Pada akhir tahun 2014, total nilai produksi pertanian hanya mencapai 880,40 miliar. Kemudian mencapai Rp906,80 miliar (2015), Rp936,40 miliar (2016), Rp969,80 miliar (2017), dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yang mencapai Rp1005,40 miliar.

Singkatnya, sejak kembali menjabat Menteri Pertanian pada Oktober lalu, Amran terus melakukan terobosan di bidang infrastruktur pertanian. Selain itu, dunia kini menghadapi potensi krisis pangan global dan dampak perubahan iklim serta kekeringan.

Pada tahun 2024, Departemen Pertanian menggalakkan Program Pompa Cepat untuk memprediksi dampak kekeringan terhadap produksi pangan negara. Kementerian Pertanian menargetkan 75.000 unit pompa akan tersebar di banyak titik irigasi di Indonesia. 63.000 unit pompa telah dikerahkan sejauh ini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan skema pemompaan merupakan solusi cepat untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.

Menteri Pertanian mengatakan, “Dengan pompa, satu tanaman biasanya dilakukan tiga kali. Biasanya tergantung hujan, tapi kalau disiram air bisa langsung berubah menjadi tiga tanaman.”

Kementerian Pertanian juga menggencarkan optimalisasi lahan basah yang masih belum optimal dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.

Bekerja sama dengan TNI, Kementerian Pertanian telah mengembangkan optimalisasi lahan basah di wilayah seperti wilayah Merauke Sumatera Selatan, provinsi Papua Selatan, dan Ogan Iler.

Setelah melakukan beberapa terobosan, Amran berharap Indonesia kembali meraih kemerdekaan dalam tiga tahun ke depan.

“Kepercayaan diri datang dengan cepat,” katanya. Jika Allah menghendaki, kami tidak akan mampu menafkahi diri kami sendiri (makanan) selama lebih dari tiga tahun.”

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan infrastruktur juga harus mencakup sektor pertanian.

“Kalau kita lihat anggaran infrastrukturnya, tidak hanya di Kementerian PUPR saja, tapi juga di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan,” kata Jakarta, Rabu (31/7).

Berkat sumbangsih Presiden Jokowi terhadap pembangunan negara, Indonesia dinobatkan sebagai Bapak Konstruksi.

Presiden mengatakan, sejak awal kepemimpinannya, dirinya fokus pada pembangunan berbagai infrastruktur seperti konstruksi, energi, industri, dan infrastruktur pangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours