Kementan pastikan Gerakan Minum Susu di Banyumas berjalan lancar

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditgen PKH) Kementerian Pertanian memastikan pergerakan konsumsi susu siswa sekolah dasar di salah satu kabupaten di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, tetap berjalan sesuai rencana. .

“Program yang dimulai pada Senin, 5 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah melalui peningkatan konsumsi susu,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda saat meninjau. pelaksanaan. program di SDN Kalisube, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Dushanbe.

Agung menekankan pentingnya program tersebut sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan gizi yang cukup kepada anak-anak sejak usia dini.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Andy Amran Sulaiman) dan didukung Plt Bupati Banyumas (Hanung Kahyo Saputro), program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan gizi yang cukup, katanya dalam keterangannya. di Jakarta.

Menurutnya, peningkatan konsumsi susu berdampak positif bagi perkembangan fisik, mental, dan intelektual anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Agung juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak demi kelancaran pelaksanaan program tersebut. Oleh karena itu, ia mengimbau semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga pengajar hingga orang tua siswa, untuk mendukung program ini.

“Sehingga berjalan dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi setiap anak,” imbuhnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda (tengah) mengajak siswa SD Kaliaubei, Kabupaten Banyumasi, Provinsi Banyumasi, Jawa Tengah, minum susu. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian bersama masyarakat

Menurut dia, pada minggu pertama pelaksanaan program tersebut, susu pasteurisasi segar yang disalurkan sebanyak 6.454 botol dengan volume 200 ml. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.728 botol atau 88,8 persen habis dikonsumsi.

Sedangkan 672 botol atau 10,4% tidak disiapkan, 54 botol atau 0,8% tidak diminum karena alergi atau bolos sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kantor Pusat Kementerian Pertanian terus melakukan pemantauan dan edukasi, agar para pelajar secara bertahap mengkonsumsi susu. Pihak medis bersama Puskesmas juga melakukan pemantauan rutin setelah minum susu.

Untuk mengetahui manfaat dari gerakan susu, Agung menambahkan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sodirman sedang mengumpulkan data untuk menilai dampaknya dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan kadar hemoglobin darah siswa di empat sekolah peserta.

“Penilaian ini akan dilakukan sebanyak tiga kali selama pelaksanaan program,” tambah Agung.

Melalui monitoring dan evaluasi yang ketat, Pengurus Besar PKH berharap Gerakan Susu dapat berhasil meningkatkan gizi dan kesehatan anak sekolah dasar di Banyumas serta menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda bersama siswa SDN Kaliabe di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian bersama masyarakat

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Setda) Banyumas Agus Noor Hadi menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Banyumas sebagai salah satu role model dalam Program Gerakan Konsumsi Susu yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat karena Banyumas adalah contoh program Gerakan Susu ini. Alhamdulillah di beberapa desa di Kabupaten Banyumas antusias anak-anak sangat tinggi dan hari ini semua anak meminum susu hingga habis,” kata Agus. .

Agus pun optimistis program ini akan membawa manfaat yang signifikan bagi tumbuh kembang anak-anak di Banyumas.

“Kami berharap melalui Gerakan Minum Susu ini, anak-anak kita menjadi lebih pintar, memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, dan menjadi lebih sehat,” kata Agus.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours